RIAU ONLINE, JAKARTA - Mahasiswa Indonesia di luar negeri diminta untuk berperan mempromosikan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Fadjroel Rachman, mengatakan mahasiswa bisa ikut meyakinkan investor asing agar tertarik berinvestasi di IKN.
Fadjroel mengatakan bahwa mahasiswa di luar negeri turut berperan penting untuk kesuksesan pembangunan IKN.
Ia menyebut, mahasiswa dapat ambil bagian dalam berbagai hal, antara lain mempersiapkan sumber daya manusia dan pengawasan good governance.
"Terkait SDM, bisa berkolaborasi mempersiapkan SDM masyarakat menyambut geliat IKN dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya, juga bisa terlibat dalam program magang di IKN," kata Fadjroel dalam siaran pers KBRI Astana, Senin, 23 Oktober 2023.
"Terkait pengawasan good governance, bisa kolaborasi memberikan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan IKN, seperti isu pemerataan, penduduk lokal, lingkungan, korupsi, transparansi. PPI bisa terlibat memberi input terkait ibu kota ideal kepada pemerintah/OIKN (Otorita Ibu Kota Nusantara) karena PPI ada di 73 negara," katanya menambahkan.
Sementara itu, Deputi Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN, Alimuddin, mengatakan bahwa Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) juga berperan untuk menyebarluaskan informasi terkati pembangunan IKN kepada masyarakat di luar negeri.
Ia menyatakan OIKN siap berkolaborasi dengan PPI untuk menyukseskan pembangunan IKN, dan menyatakan bahwa peran pemuda sangat penting untuk "mengisi relung kosong" yang ada di IKN.
Hal ini didukung oleh Koordinator PPI Asia-Oseania, Azizudin Muhammad. Menurutnya, PPI sangat perlu terlibat dalam pembangunan IKN. Ia menyebut PPI dapat berperan aktif dan berkontribusi nyata dalam pembangunan IKN sesuai dengan kapasitasnya dalam berbagai sektor.
Koordinator PPI Dunia, Hamzah Lubis, pun menyatakan bahwa PPI akan mendorong dan membantu menciptakan SDM berkualitas dan unggul untuk mengisi ruang kosong dalam pembangunan IKN.
Pada 3 Juli 2023, Kepala OKN Bambang Susantono menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Gubernur Ibu Kota Astana Zhenis Kassymbek terkait kerja sama sister capital city, yang sekaligus menandai 30 tahun hubungan bilateral Indonesia-Kazakhstan.
MoU yang ditandatangani di Astana itu akan menghadirkan kerja sama saling menguntungkan, di mana Astana dapat berbagai kisah sukses dan pengalamannya dalam membangun ibu kota, sementara Nusantara diharapkan bisa berbagi praktik terbaik untuk pembangunan sustainable forest city.(ANTARA)