RIAU ONLINE - Hari ini, Minggu, 20 November 2022, Piala Dunia FIFA atau FIFA World Cup untuk pertama kalinya berlangsung di Arab.
Perhelatan akbar di dunia sepak bola, Piala Dunia 2022 Qatar, memasuki hari pertama pertandingan pada Minggu, 20 November 2022, di Doha, seperti diberitakan Arab News, sebagaimana dilansir dari Liputan6.com.
Pertandingan pembuka Piala Dunia 2022 Qatar ini akan mempertemukan tuan rumah dengan Ekuador yang berlangsung di Stadion Al-Bayt.
Anadolu Agency (AA) melaporkan bahwa Piala Dunia Qatar 2022 akan menjadi Piala Dunia pertama di belahan Bumi utara yang digelar selama musim panas.
Acara sepak bola selama 29 hari ini berlangsung dari mulai 20 November dengan pertandingan pembuka antara Qatar vs Ekuador pada pukul 16.00 GMT di Stadion Al Bayt. Diakhiri dengan pertandingan terakhir di Stadion Lusail Iconic berkapasitas 80.000 pada 18 Desember.
Keputusan FIFA pada 2010 yang memberikan hak tuan rumah Piala Dunia 2022 kepada Qatar sempat menjadi kejutan dan menuai kontroversi. Setelah 12 tahun berlalu, turnamen sepak bola kasta tertinggi itu pun dimulai hari ini dan akan berakhir pada 18 Desember mendatang.
Qatar telah uang yang banyak untuk menggelar Piala Dunia tahun ini. Bahkan menjadikannya sebagai tuan rumah Piala Dunia dengan biaya termahal sepanjang sejarah, sejak pertama kali digelar pada 1930.
Kendati Negara Teluk itu tidak menyebutkan angka pasti, namun diperkirakan jumlah yang dikeluarkan melebihi dari gabungan 21 penyelenggaraan Piala Dunia sebelumnya.
Menurut berbagai ahli dan laporan, biayanya melebihi 200 miliar dolar atau 199 miliar euro, bahkan bisa lebih tinggi lagi.
Sebagai perbandingan, Piala Dunia termahal sebelumnya, yaitu turnamen 2014 di Brasil dan edisi 2018 di Rusia, keduanya menelan biaya kurang dari 15 miliar dolar.
Dan Plumley, dosen bidang keuangan olahraga di Universitas Sheffield Hallam mengatakan, ketika Qatar terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2010, perkiraan awal menyebutkan potensi biaya sebesar 65 miliar dolar.
"Beberapa perkiraan baru-baru ini mengatakan bahwa itu berpotensi mencapai 200 miliar dolar. Ini akan menjadi yang terbesar dalam hal biaya yang pernah tercatat hingga saat ini," katanya dimuat oleh DW.