RIAU ONLINE, PEKANBARU - Anggota Komisi V DPRD Riau, Ade Hartati Rahmat, mengatakan pembangunan tiga unit sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) baru di Kota Pekanbaru tidak mampu mengatasi persoalan calon siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri saat PPDB.
Ade menyebut pembangunan tiga unit sekolah baru yang dianggarkan di APBD murni 2023 itu tersebar di Kecamatan Bukit Raya, Kecamatan Binawidya, dan Kecamatan Payung Sekaki.
"Dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) sudah menggambarkan ada penambahan tiga unit sekolah baru untuk Kota Pekanbaru. Sebenarnya tidak cukup tiga sekolah baru itu tapi paling tidak mampu meminimalisir persoalan PPDB," kata Ade Hartati, Selasa, 18 Oktober 2022.
Menurut Ade, akses pendidikan menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Provinsi Riau, terutama ketersediaan sekolah di wilayah pada penduduk seperti Pekanbaru.
"Karena di Pekanbaru ini rasio jumlah siswa dengan jumlah sekolah sangat jomplang, lebih besar rasio siswa dibanding jumlah sekolah. Sehingga tiap PPDB menimbulkan persoalan. Makanya sejak dua tahun lalu kami sudah mendorong ini agar Pemprov Riau membangun sekolah baru di Pekanbaru," akunya.
Menurut Politikus PAN itu, solusi lainnya, yakni Pemprov Riau harus berhitung dalam menganggarkan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) terutama untuk siswa tidak mampu di sekolah swasta. Dana BOSDA kata dia, salah satu cara untuk menekan angka putus sekolah dan angka lama anak sekolah.
"BOSDA selama ini untuk sekolah negeri sudah full Rp1,6 juta sedangkan untuk sekolah swasta kan kita baru mampu menyiapkan Rp450 ribu," tutupnya.