Laporan: Indah Lestari
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ramang sapaannya, si Kurcaci Monster yang diakui FIFA. Tingginya hanya 156 cm, tapi bagi para pesepakbola dunia yang kebanyakan berbadan tinggi, besar, dan kekar, Ramang dan kakinya adalah maut bagi lawannya.
Oleh FIFA, nama Ramang pun ikut disandingkan dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, yang sama-sama hadir sejak 1950-an. Diakui FIFA sebagai legenda sepak bola dunia.
Pemain yang identik dengan nomor punggung 11 ini pernah mengejutkan dunia dengan potensi luar biasa yang ia miliki. Tendangan sangat keras, dribbling, dan heading, yang mematikan. Itulah keistimewaannya.
Kakinya yang terkenal kuat seakan sulit untuk dicederai. Lev Yashin saksinya. Mantan kiper sepak bola berkebangsaan Uni Soviet yang mendunia itu, bercerita tentang bagaimana Uni Soviet hampir dipermalukan Indonesia melalui Ramang, jika bukan karena ketangkasan dirinya.
Bukan hanya Uni Soviet, bahkan Jerman Timur kewalahan dan mengaku hampir kalah. Mereka menyebut Ramang, si Macan Asia asal Indonesia, punya ketangguhan besar.
Melansirsportstars.id, di masa sepak terjangnya sebagai pesepakbola, Ramang punya andil memperkuat eksistensi daripada Timnas Indonesia. Pada 1953, ia pernah mencetak 19 gol hanya dalam lima pertandingan saja, ketika Indonesia berlaga di suatu turnamen Asia.
Ramang yang memulai debut karirnya di PSM Makassar berhasil menginspirasi puncak kejayaan sepak bola Indonesia pada 1950. Ia pun semakin dikenal banyak orang usai bergabung dalam skuad Timnas Indonesia pada 1952.
FIFA sendiri begitu mengelu-elukan dan berkata, jika Ramang muncul di era kini, barangkali ia sudah diperebutkan klub-klub besar sepak bola dunia. Tidak menutup kemungkinan juga untuk menerima penghargaan Ballon d'Or yang digagas penulis majalah France Football, Gabriel Hanot.
Sosok legendaris yang pernah menggantikan Sunar Sulaiman, pemain senior di skuad Garuda ini, lahir di Sulawesi Selatan pada 24 April 1924 dan tutup usia pada 1987 di Makassar.