RIAUONLINE - Presiden Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), Gianni Infantino, menyebut tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, 'di luar nalar'. Ia menyebut Petaka yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022, sebagai hari yang gelap bagi semua yang terlibat di dunia persepakbolaan.
Tragedi yang terjadi usai laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya itu menyebabkan 174 orang tewas dan 180 orang luka-luka. Petaka itu disebut sebagai salah satu bencana olahraga paling mematikan di dunia.
"Dunia sepak bola sedang syok menyusul (adanya) insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan," kata Infantino, mengutip VOA Indonesia, Senin, 3 Oktober 2022.
"Semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang terluka, bersama dengan rakyat Republik Indonesia,” katanya.
Di Spanyol, La Liga dan federasi sepak bola negara itu mengumumkan akan mengheningkan cipta selama sau menit sebelum pertandingan dimulai.
Liga Italia Serie A mencuit rasa simpati mereka atas tragedi tersebut.
"Kami menyampaikan belasungkawa dan perhatian kami kepada para korban, keluarga, dan semua orang yang terkena dampak tragedi di Malang, Indonesia," kata akun resmi Liga Serie A.