RIAU ONLINE - Konflik di wilayah Timur Tengah masih terus berlanjut hingga saat ini. Kondisi ini berdampak pada harga minyak dunia yang semakin melonjak.
Dikutip dari KUMPARAN, Jumat, 4 Oktober 2024, harga minyak mentah Brent berjangka ditutup naik USD 3,72 atau 5,03 persen menjadi USD 77,62 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik USD 3,61 atau 5,15 persen menjadi USD 73,71 per barel.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus memantau perkembangan harga minyak dunia saat ini, terlebih dengan kian memanasnya konflik di timur tengah.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan harga minyak dunia telah bergejolak sudah cukup panjang.
"Harga minyak bergejolak itu kan gak hari-hari ini. Sudah cukup panjang ya. Harga minyak itu sangat sensitif terhadap geopolitik," kata Agus.
"Gak sekadar kayak komoditas biasa itu hanya terkait supply demand," imbuhnya.
Agus berpendapat, meski Harga minyak berpotensi naik, namun belum terjadi kelangkaan pasokan minyak.
"Tapi kalau minyak itu belum terjadi shorted aja Isu aja udah menjadi mengkhawatirkan akan kurang pasok. Jadi ya gimana ya, perilakunya seperti itu," kata Agus.
Agus menambahkan, saat ini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sedang mengkaji penyaluran BBM subsidi agar lebih tepat sasaran.
"Pak menteri juga udah jelas menyampaikan bahwa ini sedang melakukan kajian agar benar-benar BBM yang bersubsidi itu tepat sasaran," kata Agus.