LPS Mencatat Pertumbuhan Simpanan Kelas Bawah Cenderung Melambat

Ilustrasi-Tabungan.jpg
(SHUTTERSTOCK/LOVEYDAY12 via Kompas.com)

RIAU ONLINE - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebut bahwa pertumbuhan tabungan di bawah Rp100 juta tidak merata. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa.

Purbaya memaparkan, pertumbuhan tabungan di bawah Rp100 juta dipecah menjadi beberapa golongan berdasarkan jumlah tabungan, mulai dari di bawah Rp1 juta hingga Rp100 juta.

"Untuk segmen tabungan di bawah Rp1 juta, pertumbuhannya paling rendah, hanya sekitar 0,72 persen sepanjang 2024," kata Purbaya, dikutip dari KUMPARAN, Senin, 30 September 2024.

"Ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya dana atau pengaruh bantuan sosial seperti BLT yang belum maksimal," imbuhnya.

Purbaya memaparkan, tabungan di atas Rp1 juta, terutama di kisaran Rp1 juta hingga Rp50 juta, menunjukkan pertumbuhan yang lebih stabil. 



Pada segmen tabungan Rp1 juta hingga Rp5 juta tumbuh sebesar 5,92 persen. Sedangkan di kisaran Rp5 juta hingga Rp10 juta mencatatkan pertumbuhan 6,16 persen. 

Segmen yang lebih tinggi, seperti Rp10 juta hingga Rp25 juta, tumbuh 5,28 persen, dan tabungan di antara Rp50 juta hingga Rp100 juta tumbuh sebesar 5,19 persen.

"Yang 1 juta ke bawah itu memang tumbuh paling rendah, mungkin karena faktor-faktor ekonomi atau memang ada sebagian yang tidak memiliki dana sejak awal," ujarnya.

Meski demikian, Purbaya menambahkan, untuk segmen Rp1 juta hingga Rp50 juta menunjukkan tren yang konsisten meningkat.

“Ini mengindikasikan bahwa ketakutan akan penurunan kelas menengah mungkin tidak seburuk yang diperkirakan," pungkasnya.