RIAU ONLINE, PEKANBARU - Rencana kenaikan harga eceran tertinggi (HET) MinyaKita oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuat pemerintah daerah mesti menyiapkan langkah antisipasi.
Ada rencana kenaikan harga MinyaKita dari Rp 14.000 naik menjadi Rp 15.700 per liter. HET minyak goreng terpaksa dinaikkan akibat lonjakan harga pasar.
Kondisi ini juga membuat keberadaan MinyaKita mulai langka di sejumlah pasar Pekanbaru. Tak hanya itu, isu kenaikan harga itu juga mempengaruhi harga minyak goreng curah.
Menanggapi ini, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru segera berkoordinasi ke Pemprov Riau guna mengantisipasi kenaikan minyak goreng. Pasalnya, konsumsi minyak goreng paling banyak di Pekanbaru dibandingkan 11 kabupaten dan kota lainnya di Riau.
"Guna mengantisipasi kenaikan minyak goreng curah, kami sudah berkoordinasi dengan Disperindagkop UKM Riau. Mudah-mudahan menjadi atensi," ujar Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Rabu 10 Juli 2024.
Ia menuturkan, pabrik kelapa sawit diharapkan langsung menjual ke konsumen di Riau. Apalagi ada beberapa pabrik kelapa sawit (PKS) yang ditunjuk melalui Domestic Market Obligation (kewajiban pasok ke dalam negeri).
"Mudah-mudahan, gubernur bisa memberikan atensi, karena Pekanbaru tak memiliki produsen minyak goreng. Sebaliknya, konsumen minyak goreng banyak di Pekanbaru," kata Ingot.
Sebelumnya Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, pemerintah kota bakal mengantisipasi kelangkaan MinyaKita bersama Tim Keamanan Pangan Kota Pekanbaru.
"Kalau ada laporan komoditi yang terindikasi bakal langka di pasaran, kita segera koordinasi dengan Tim Keamanan Pangan Kota Pekanbaru," kata Indra Pomi Nasution.
Tim tersebut nantinya bakal melakukan komunikasi dengan distributor terkait potensi kelangkaan minyak goreng subsidi. Mereka juga memastikan tidak ada penumpukan di gudang jelang rencana kenaikan harga Minyakita oleh pemerintah pusat.
"Berkaitan dengan MinyaKita akan kita cek di gudang, jangan sampai ada aksi penimbunan," tutupnya.