Ekonomi Indonesia Disebut Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal Pertama 2024

Airlangga-Hartarto8.jpg
(ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

RIAU ONLINE - Pemerintah klaim Ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024 tumbuh 5,11 persen (yoy). Peningkatan ini lebih tinggi dari periode sama tahun pada sebelumnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Pembukaan Perdagangan dan Pencatatan Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) PT Gunanusa Eramandiri Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan,  industri pengolahan masih tumbuh stabil sebesar 4,13 persen.

"Kita juga patut bersyukur karena pada triwulan I-2024, industri pengolahan masih tumbuh stabil sebesar 4,13% karena masih kuatnya permintaan domestik dan luar negeri,” kata Airlangga, dikutip dari Liputan6.com, Selasa, 9 Juli 2024.

Airlangga menjelaskan, subsektor industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 5,87% dan membukukan ekspor senilai USD9,18 miliar. Kontribusi sektor ini pada triwulan I-2024 sebesar 39,91% terhadap PDB industri non migas, dan 6,97% terhadap PDB nasional.



Di tengah kondisi ekonomi nasional yang terjaga saat ini, Menko Airlangga mengatakan Pemerintah sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan PT Gunanusa Eramandiri Tbk, yang merupakan perusahaan nasional yang bergerak di bidang makanan ringan olahan, untuk melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dan pencatatan saham di BEI.

"Negara mana yang bisa bertumbuh 5,11% dan mengalami inflasi rendah? Kita ada di top 5 dari negara-negara G20, bahkan dibandingkan negara-negara OECD kita adalah papan atas. Perdagangan selama beberapa bulan terakhir itu positif, dan kita harus optimis terhadap sektor industri manufaktur dan rantai pasok Indonesia. Industri makanan-minuman juga optimis dan mempunyai ekspor sangat besar,” paparnya.

Secara umum, Airlangga mengatakan ekonomi Indonesia saat ini cukup resilien dan masih tumbuh 5,11 persen yoy. Pada Juni, Indonesia mencatatkan deflasi 2,51 persen. Pertumbuhan serupa juga terjadi pada sektor manufaktur.

"Perdagangan kita juga selama beberapa bulan terakhir, itu juga positif. Demikian pula, PMI manufaktur. Sektor yang sekarang go publik ini PMI-nya di atas 50 terus. Berarti optimis terhadap manufaktur dan supply chain Indonesia," kata Airlangga.