RIAU ONLINE - Harga emas dunia terus merangkak naik, seiring dengan data ekonomi Amerika serikat (AS) yang melemah.
Dikutip dari Liputan6.com, Jumat, 5 Juli 2024, per hari Kamis (Jumat waktu Jakarta) harga emas di pasar spot naik 0,3% ke level USD 2.362,10 per ons setelah mencapai level tertinggi hampir dua minggu pada sesi perdagangan sebelumnya. Sedangkan harga emas berjangka AS sedikit berubah menjadi USD 2.369,80.
Data ekonomi AS pada hari Rabu, termasuk laporan ketenagakerjaan ADP dan layanan yang lemah, menunjukkan ekonomi yang melambat. Laporan terpisah menunjukkan peningkatan aplikasi awal untuk tunjangan pengangguran AS minggu lalu.
Analis Senior di City Index Matt Simpson mengatakan, Pergerakan harga emas ke USD 2.400 akan terjadi jika NFP mengkonfirmasi keretakan ekonomi.
“Laporan jasa ISM yang lebih lemah dari perkiraan merupakan hadiah yang ditunggu-tunggu oleh para pihak yang pesimis dengan The Fed menjelang NFP. Pergerakan harga emas ke USD 2.400 akan terjadi jika NFP mengkonfirmasi keretakan ekonomi yang kita lihat di tempat lain,” kata Simpson.
Kurs dolar AS sedang melemah, membuat harga emas batangan yang dinilai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Pasar sekarang memperkirakan peluang sebesar 74% bahwa Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuannya di bulan September, menurut CME FedWatch Tool. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang dalam memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.