Harga Cabai dan Beras Mahal, Masih Picu Inflasi di Kota Pekanbaru

Pedagang-cabai-di-pasar-agus-salim.jpg
(RAHMADI DWI PUTRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Angka inflasi Kota Pekanbaru naik sebesar 0,01 persen pada bulan Juni 2024. Salah satu yang mempengaruhi inflasi naik akibat masih tingginya harga cabai dan beras.

Pantauan RIAU ONLINE, Jumat 5 Juli 2024, di sejumlah pasar tradisional Kota Pekanbaru, cabai merah masih di harga Rp 60.000 per kilogram. Biasanya, harga cabai merah di kisaran Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per kilogram.

"Hasil evaluasi kami, harga beras dan cabai masih menjadi kontribusi terbesar yang mempengaruhi inflasi. Kami akan mengoptimalkan penyaluran beras SPHP ini," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut.

Pemerintah juga telah menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras SPHP. Saat ini beras subsidi tersebut dibanderol dengan HET Rp13.100 per kilogram.

Ingot menyebut, ada 300 outlet beras SPHP di Pekanbaru. Seharusnya, beras SPHP ini dijual langsung ke rumah tangga.



"Kami tak ingin beras SPHP ini dijual ke pedagang. Karena, ini yang memunculkan persoalan," katanya.

Dirinya berharap masyarakat mendapat akses langsung dalam pembelian beras SPHP agar harga beras SPHP lebih terjangkau.

"Sehingga, kami bisa mengurangi permintaan atas beras premium yang harganya tinggi. Kemudian, harga beras premium bisa dikendalikan dan inflasi bisa lebih stabil ke depannya," jelas Ingot.

Ingot menambahkan, saat ini harga bahan pokok lainnya juga masih tinggi namun terpantau stabil. Menurunnya, harga bahan pokok belum turun drastis tapi tak juga naik signifikan.

"Saya kira kondisi ini cukup baik. Kami harap bahan pokok turun secara perlahan-lahan," tutupnya.