RIAU ONLINE - Sebanyak 17 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mendapat kucuran Penyertaan Modal Negara (PMN) baik tunai maupun non tunai untuk tahun anggaran 2024 dengan total senilai Rp 21,82 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pemberian PMN mayoritas bertujuan untuk menjalani penugasan yang diberikan pemerintah, dan sisanya lagi untuk memperkuat struktur modal atau restrukturisasi.
"Periksa dulu BUMN yang mana. Ingat lho, waktu saya ketemu dengan Komisi VI itu jelas hampir 70 persen BUMN yang disuntik itu karena penugasan. Ada juga restrukturisasi," kata Erick, dikutip dari Kumparan, Jumat, 5 Juli 2024.
Ada BUMN dan lembaga yang kini sedang terjerat masalah keuangan seperti PT Varuna Tirta Prakasya (Persero) yang sudah menjadi pasien PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), kemudian PT Biofarma (Persero), dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang sedang diselidiki terkait dugaan korupsi.
Erick mengungkapkan, pihaknya sudah sepakat dan bersinergi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membagi kewenangan pemberian modal BUMN.
"Kan ada beberapa BUMN memang di bawah Kemenkeu gitu. Nah kadang-kadang begitu bilang BUMN langsung ke Kementerian BUMN. Tetapi itu menjadi bagian bagaimana kita dengan Menteri Keuangan selalu bekerja sama untuk melakukan perbaikan-perbaikan," pungkasnya.
Sebelumnya, suntikan dana ini telah disepakati dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi XI DPR RI bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Rabu, 3 Juli 2024.