Inflasi Kota Pekanbaru Naik Tipis, Pemko Upayakan Ketersediaan Bahan Pokok

Ilustrasi-inflasi5.jpg
(unsplash.com via kumparan)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Angka inflasi di Kota Pekanbaru pada bulan Juni 2024 mengalami kenaikan 0,01 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pemerintah kota pun berupaya menjaga angka inflasi daerah agar tidak merangkak naik.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, angka inflasi secara year on year pada bulan kemarin turun yakni dari 3,39 persen turun menjadi 3,12 persen.

"Kemudian, untuk bulan ke bulannya kita naik 0,01 persen. Naik sedikit," kata Ingot Ahmad Hutasuhut, Kamis 4 Juli 2024.

Pemerintah kota tetap berupaya untuk menjaga inflasi agar tidak melonjak naik. Satu upaya yakni dengan menjamin ketersediaan pasokan, kemudian melakukan komunikasi dengan daerah penghasil bahan pokok.

"Daerah penghasil kita kan dari daerah Sumatera Barat. Sepanjang kondisi cuaca normal, harganya juga normal," ujarnya.



Ingot menuturkan, jika terjadi banjir atau bencana alam di wilayah penghasil akan mempengaruhi pasokan dan harga bahan pokok. Kondisi itu juga mempengaruhi naiknya angka inflasi daerah.

Menurut dia, pemerintah berupaya menjaga keterjangkauan harga bahan pokok. Dinas terkait yakni, dinas terkait juga diminta untuk tetap melakukan monitoring harga bahan pokok dan pengawasan distribusi.

"Supaya tidak terjadi penimbunan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) sesuai tupoksi melakukan pengawasan," sebutnya.

Pemerintah kota juga melakukan intervensi harga dengan gerakan pangan murah yang menyasar lingkungan masyarakat. Pihaknya mengadakan mobil Pangan Tuntaskan Inflasi dan Rawan Pangan (Pak Iwan).

Masyarakat bisa membeli bahan pangan murah seperti beras,minyak goreng, gula pasir hingga cabai merah. Mobil Pak Iwan akan berkeliling ke 15 kecamatan di Pekanbaru terutama di daerah rawan pangan untuk memberikan bahan pangan yang terjangkau bagi masyarakat.