Produksi Migas Terus Menurun, Riau Bakal Bergantung ke Pertanian dan Perikanan

Ilustrasi-migas.jpg
(ANTARA/Shutterstock/aa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan produksi minyak dan gas (migas) di Indonesia terus menurun.

Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau, Purnama Irwansyah, mengatakan, Provinsi Riau sebagai daerah penghasil migas terbesar di Indonesia, perlu mengembangkan sektor lain untuk sumber utama Pendapatan Asli Daerah (PAD), setidaknya menjelang 5 tahun ke depan.

"Tadinya sektor unggulan di Riau adalah migas. Tetapi, karena migas ini sudah mulai berkurang, kan migas ini energi dari fosil yang tidak bisa diperbaharui, kita harus mencari sektor unggulan lain," ujarnya.

Menurutnya, Pemprov Riau sudah mencoba mengembangkan sektor pertanian, perhutanan dan perikanan. Terutama perkebunan kelapa sawit.



"Kalau bisa kita mengolah sawit ini menjadi produk-produk akhir. Ini pasti akan menjadi nilai tambah ekonomi dan kebutuhan tenaga kerja di Provinsi Riau," jelasnya.

Purnama berharap, Provinsi Riau mendapatkan dukungan pemerintah pusat untuk menjadi cluster hilirisasi di Indonesia. 

Hilirisasi atau downstreaming adalah tahap pengolahan produk dari bahan mentah menjadi barang yang memiliki nilai lebih tinggi dan siap dijual kepada konsumen akhir.

"Untuk pengembangan sawit ini agar bisa diolah menjadi produk akhir atau end produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Dalam hal ini, kita berharap dukungan Pemerintah Pusat, agar Riau bisa menjadi cluster hilirisasi di Indonesia," pungkasnya.