RIAU ONLINE, PEKANBARU - Angka inflasi di Kota Pekanbaru alami peningkatan disebabkan komoditas cabai. Tak hanya itu, naiknya harga beras juga menjadi satu pemicu inflasi.
Terpantau di Pasar Cik Puan, Jumat 28 Juni 2024, harga cabai masih kisaran Rp 70.000 hingga Rp 75.000 per Kilogram (Kg). Pemerintah Kota Pekanbaru pun berupaya menekan angka inflasi.
"Harga kebutuhan pokok di pasaran mempengaruhi angka inflasi daerah. Komoditas cabai yang mengalami kenaikan mempengaruhi kenaikan angka inflasi," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa.
Selain cabai merah, Harga Eceran Tertinggi (HET) beras SPHP juga dinaikkan pemerintah pusat. Awalnya harga beras Rp 11.500, kini menjadi Rp 13.100 per Kg.
Menyikapi kondisi ini, pemerintah kota pun menyiapkan langkah antisipasi agar tidak berdampak terhadap kenaikan angka inflasi daerah.
Risnandar menyampaikan, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) bersama Pemprov Riau dan perusahaan swasta melakukan langkah antisipasi serta kolaborasi.
OPD terkait seperti DPP dan Dishub diminta melakukan pendataan angkutan bahan pokok yang masuk ke Pekanbaru. Data ini disiapkan jika sewaktu-waktu adanya kenaikan harga akibat suplai dari daerah penghasil berkurang.
"Kami berencana memberikan subsidi transportasi. Dinas Ketahanan Pangan bisa terus melakukan gerakan pangan murah," kata Risnandar.
Menurutnya, dengan menjamin kecukupan pasokan bahan pokok yang masuk ke Pekanbaru, maka diharapkan harga bahan pokok di pasaran juga terkendali. "Sehingga, angka inflasi daerah juga terkendali," sebutnya.
Sementara itu, harga bahan pangan lainnya cenderung stabil di Pekanbaru. Seperti bawang merah Rp 42.000 per Kg, bawang putih Rp 38.000 per Kg dan cabai rawit hijau Rp 60.000 per Kg.
Kemudian untuk telur ayam Rp 52.000 per papan, gula pasir Rp 18.00 per Kg, daging sapi segar Rp 140.000 per Kg. Kenaikan harga terjadi pada minyak goreng curah yakni Rp 17.000 per liter. Selain itu, harga bahan pokok lainnya masih stabil.