Aspek-Pir Dukung Kemandirian UKMK Berbasis Kelapa Sawit

Workshop-Aspek-Pir.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ratusan petani sawit yang datang dari berbagai kabupaten Riau antusias dalam kegiatan workshop Usaha Kecil Mikro Koperasi (UKMK) berbasis kelapa sawit sekaligus Musyawarah Daerah (Musda) Aspek-Pir Riau ke-IV. Para pertani menimba pengetahuan terkait produk-produk hilir kelapa sawit yang dapat dikembangkan di wilayahnya masing-masing.

Gelaran acara resmi dibuka, Senin 22 April 2024 malam di Mutiara hotel Pekanbaru. Kegiatan yang bertujuan mendukung kemandirian UKMK berbasis kelapa sawit dengan menggandeng BPDPKS ini dibuka langsung oleh Sekretaris Dinas Perkebunan Riau, Supriadi mewakili Pj Gubernur Riau SF Hariyanto.

Ketua Aspek-Pir Riau, Sutoyo mengatakan workshop UKMK berbasis kelapa sawit memang merupakan salah satu program Aspek-Pir Riau. Kegiatan ini selain bertujuan membuka wawasan para petani kelapa sawit anggota Aspek-pir, namun juga membimbing dan mendukung petani untuk terjun langsung menciptakan produk-produk hilir dari kelapa sawit.

"Lewat kegiatan ini kita ingin menambah wawasan petani tentang produk yang dapat diciptakan dari kelapa sawit. Dimana sebelumnya kita hanya memperoleh hasil dari penjualan TBS saja. Padahal masih banyak produk yang bisa dihasilkan dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi," ujarnya.

Bukan hanya petani, sasaran kegiatan ini juga pada koperasi yang menjadi naungan petani anggota Aspek-pir tersebut. Sejumlah narasumber bakal mengisi materi dalam workshop yang berlangsung hingga 23 April malam.

Ketua Umum Aspek-Pir, Setiyono mengaku apresiasi dengan gelaran yang ditaja oleh Aspek-Pir Riau tersebut. Menurutnya kegiatan ini menjadi wadah para petani untuk meningkatkan wawasan guna menciptakan produk-produk bernilai ekonomi.

"Gelaran ini tentu harus dimanfaatkan oleh peserta untuk meningkatkan wawasan, atau bahkan bisa terjun ikut menciptakan produk-produk bernilai ekonomi untuk menambah penghasilan. Dimana dihadirkan pula narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing," ulasnya.



"Tentu kita berharap hadir pelaku-pelaku usaha baru yang kemudian menciptakan lapangan pekerjaan baru dari kegiatan ini," imbuhnya.

Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah yang turut hadir dalam gelaran tersebut menambahkan ini merupakan gelaran yang juga turut mengkampanyekan kebaikan kelapa sawit. Menurutnya, ini satu langkah untuk melawan pikiran negatif terhadap kelapa sawit.

"Kegiatan seperti ini adalah jawaban bahwa hilirisasi bukan hanya skala besar seperti koperasi, namun skala kecil seperti petani pun bisa dilakukan. Untuk itu, kita mendorong dan berkoordinasi dengan asosiasi dan perguruan tinggi untuk kemajuan UKMK ini," tuturnya.

Menariknya kata Helmi, workshop yang ditaja Aspek-Pir Riau mengusung tema baru, yakni mengarah pada produk kecantikan. Ini luar biasa sebab biasanya workshop mengusung tema usaha di kebun kelapa sawit saja. Misalnya integrasi kelapa sawit dengan sapi dan sebagainya.

"Pemilihan temanya menarik yakni produk kecantikan dari kelapa sawit. Ini seiring dengan terus meningkatnya produk-produk kecantikan di pasar baik itu nasional maupun internasional. Artinya potensi untuk produk kecantikan ini sangat luar biasa. Sehingga kita berharap hadir UKMK yang dapat menciptakan produk kecantikan dari tubuh Aspek-Pir ini," sebutnya.

Gelaran ini juga mendapat dukungan dari pemerintah Provinsi Riau, yang mengaku apresiasi dengan ditajanya workshop UKMK berbasis kelapa sawit ini.

"Kita sangat apresiasi gelaran ini. Dimana kita berharap mampu memberikan dampak positif bagi pelaku perkebunan di Riau khususnya petani plasma. Mudah mudahan ini menjadi awal lebih baik untuk bergerak ke depan," ujar Sekretaris Disbun Riau, Supriadi.

Dikatakannya gelaran pelatihan dan bimbingan dari Aspek-Pir Riau ini sejalan dengan misi Provinsi Riau, yakni menciptakan sumber daya manusia yang memiliki daya saing baik di dunia pekerjaan maupun di sektor usaha.

"Inovasi-inovasi dalam kegiatan ini kita harapkan dapat dikembangkan ke depan. Sehingga turunan produk kelapa sawit semakin berkembang. Sehingga sektor kelapa sawit menjadi pondasi yang kuat bagi kemajuan daerah," tandasnya.