RIAU ONLINE - Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo yang diusung koalisi masing-masing sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024 menyampaikan visi ekonomi mereka jika terpilih menjadi Presiden Indonesia. Hal ini disampaikan tiga capres di hadapan ratusn ekonom di Jakarta, Rabu, 8 November 2023.
Dalam pemaparannya, Anies Baswedan menyoroti ketimpangan ekonomi yang belum berhasil dalam menyelesaikan masalah pengangguran.
Sebagai ilustrasi, Maluku Utara itu PDB (Produk Domestik Bruto) regionalnya 22,94 persen, tapi penurunan tingkat pengangguran terbuka hanya di bawah satu persen. Kemudian masyarakat di banyak tempat menjadi penonton tidak menikmati besarnya pertumbuhan ekonomi di kawasan itu," ujar Anies, dikutip dari VOA Indonesia, Kamis, 9 November 2023.
Tren investasi yang meningkat sejak 2013 hingga 2023 juga menjadi sorotan Anies. Pasalnya, penyerapan tenaga kerja justru mengalami penurunan saat investasi meningkat.
Contohnya, kata Anies, pada sektor pertanian dan manufaktur yang menyerap 44 persen tenaga kerja menurun. Sebaliknya, sektor pertambangan yang memiliki sumbangsih kecil atau sekitar satu persen justru mengalami peningkatan investasi.
Anies berujar akan mengubah pendekatan investasi tersebut agar mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan memperkecil ketimpangan ekonomi. Caranya menurut Anies, dengan mengubah sejumlah paradigma dari pemerataan menjadi pertumbuhan, pemerataan, dan keberlanjutan, dari pendekatan sektoral menjadi sektoral dan teritorial, dari penyelesaian proyek pemerintah menjadi penuntasan persoalan warga.
"Harus ada arah ulang paradigma pandang kita terhadap perekonomian, pertumbuhan, kualitas penduduk ke depan. Karena itu kami mengusulkan, orientasinya satu kemakmuran sebagai satu visi," tambahnya.
Sementara itu, Prabowo Subianto membawa visi akan melanjutkan program ekonomi Presiden Joko Widodo dengan target menjadikan Indonesia sebagai lima besar di dunia pada 2045. Indikatornya antara lain meningkatkan PDB dari USD 1,3 triliun pada 2022 mencapai USD 9,8 triliun. Juga meningkatkan pendapatan per kapita dari USD 4.580 pada 2022 mencapai USD 30.000 pada 2045.
"Tapi tidak hanya peningkatan per kapita, kita ingin ada keadilan sosial. Karena kadang-kadang per kapita tidak mencerminkan keadilan. Jadi tidak hanya peningkatan tapi pemerataan," ujar Prabowo.
Prabowo menyebut target tersebut dapat dicapai dengan menerapkan prinsip Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, yang mengamanatkan perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Prabowo juga mengatakan akan menjalankan ekonomi Indonesia dengan menggabungkan praktik, kapitalisme, dan sosialisme, yang disebutnya sebagai ekonomi Pancasila.
Kesempatan berinovasi dengan kebebasan pasar memang terbuka lebar di Indonesia, namun menurutnya kebijakan ekonomi harus tetap memperhatikan dan memberikan jaring pengaman untuk masyarakat lemah. Jaring pengaman itu seperti program yang telah dijalankan Jokowi, yakni Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.
"Tidak bisa kita ikuti paham kapitalisme murni. Kalau kau miskin itu salah kamu, kalau kau lapar bagaimana kau mengatasi. Kita masyarakat Pancasila dan sebagai bangsa harus bertanggung jawab," tambah Prabowo.
Adapun Ganjar Pranowo menyatakan akan menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga tujuh persen. Ia menyebut hal itu bisa diwujudkan dengan sejumlah strategi, seperti mempermudah pembayaran pajak dan memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Menurut Ganjar, potensi ekonomi digital di Tanah Air sebenarnya dapat mencapai mencapai Rp4.531 triliun pada 2030. Namun, regulasi yang adil dan transaksi digital harus diterapkan di dalam negeri.
"KKN ini penyakit sejak reformasi yang tidak beres-beres. Kita mesti pada keseriusan yang sama kalau mau maju," ujar Ganjar.
Ganjar menyebut pertumbuhan infrastruktur di berbagai daerah sudah cukup baik. Namun, kata dia, perlu ada nilai tambah dari infrastruktur tersebut supaya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Ganjar juga akan mendorong ekonomi biru atau sektor laut, mengingat 77 persen wilayah Indonesia adalah laut. Ironisnya pada tahun 2021 misalnya, sektor maritim hanya berkontribusi 7,6 persen dari PDB.