RIAU ONLINE, PEKANBARU - Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi seperti Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamax 92, tidak berdampak terhadap harga sembako di pasar tradisional Kota Pekanbaru.
Pedagang sembako Pasar Selasa, Panam, Nas (60), menyebut harga sembako seperti beras, gula, dan minyak goreng, sudah mengalami kenaikan sebelum harga BBM non subsidi naik.
"Di mana beras belida yang harga awalnya Rp 250 ribu per karung sekarang menjadi Rp 288 ribu per karung. Sementara minyak goreng curah harga sebelumnya Rp 12 ribu kini menjadi Rp 15 ribu per kg. Sedangkan gula pasir dari harga Rp 13 ribu jadi Rp 16 ribu per kg," ujarnya kepada RIAU ONLINE, Senin 2 Oktober 2023.
Ia menyebut kenaikan harga sembako berdampak cukup besar pada omset penjualannya. Biasanya masyarakat membeli gula 1 kg sekarang 1/4 kg. Begitu pula dengan tepung yang semula 1 karung, kini pembeli memilih membeli sebanyak 3 kg saja.
"Entah karena daya beli kurang atau keuangan sedang sulit sekarang. Karena Kalau dihitung-hitung omset sekarang hampir 50 persen turunnya," ungkapnya.
Nas mengatakan, tidaknya hanya pembeli, para pedagang juga dibuat dilema sebab harus menaikkan harga jualannya.
"Kalau tidak jualan, kita mau makan apa? Mau jualan modal kita tidak keluar, kalau dikecilkan dagangannya nanti malah tidak laku. Itulah keluhannya, jadi harapnya harga sembako jangan naik terus dan stabilkan harga kembali," harapnya.
Sementara itu, Koordinator Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Rimbo Panjang, Titra (48), membenarkan kenaikan harga pada BBM non subsidi.
Pertamax Turbo dari Rp 16.600 menjadi Rp17.300, Dexlite Rp 17.050 menjadi Rp 17.900 dan Pertamax 92 Rp 13.900 menjadi harga Rp 14.600.
"Ini setiap tanggal baru kadang berubah harganya. Kadang naik kadang turun. Tapi 2 bulan terakhir naik terus dari bulan September ke Oktober. Dia tidak menetap, untuk harga naik turun itu melihat bagaimana harga minyak dunia jadi ada kemungkinan nantinya turun ataupun naik," jelasnya.
Ia mengungkapkan, kenaikan harga BBM sudah menjadi keputusan pusat. Namun, saat ini belum ada pengaruhnya terhadap kenaikan sembako.
"Menurut saya, kalau non-subsidi tidak berpengaruh terhadap naiknya sembako. Tapi kalau yang berpengaruh betul itu seperti pertalite atau solar jika nantinya naik. Sebab jarang orang memakai non-subsidi, hanya orang tertentu seperti menengah keatas," pungkasnya.
Artikel ini ditulis Anisa, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE