RIAU ONLINE, JAKARTA - Produsen serat rayon berkelanjutan, Asia Pacific Rayon (APR), menerima anugerah National Lighthouse Industry 4.0 dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebagai perusahaan yang dinilai mampu menjadi role model dalam transformasi dan teknologi industri 4.0 di Indonesia.
Perusahaan yang mendapat penghargaan ini diharapkan dapat memandu industri lainnya untuk bersama-sama merealisasikan Making Indonesia 4.0. Sebelum menerima penghargaan ini, APR telah tercatat sebagai perusahaan yang efisien dalam mengimplementasikan Industri 4.0 lewat penghargaan INDI (Indonesia Industry 4.0 Readiness Index) 4.0 pada 2020 lalu.
“Penghargaan National Lighthouse 4.0 merupakan apresiasi Pemerintah untuk APR, sekaligus penghargaan buat industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Indonesia. APR akan terus berinovasi untuk menjadi pelaku industri yang efisien dan berkelanjutan sekaligus katalisator TPT di Indonesia lewat optimalisasi teknologi dalam kegiatan operasi kami,” kata Direktur APR Basrie Kamba usai menerima penghargaan, Selasa, 6 Desember 2022.
Adapun, penghargaan National Lighthouse Industry 4.0 tersebut diserahkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Dody Widodo, kepada Basrie di Kementerian Perindustrian, Selasa, 6 Desember 2022.
Sesuai roadmap Making Indonesia 4.0, dunia industri diharapkan dapat melakukan transformasi industri 4.0 untuk meningkatkan daya saing melalui efisiensi dan efektivitas kinerja. Perusahaan National Lighthouse juga memiliki peran vital dalam mendorong industri sejenis di Indonesia dalam mendukung tercapainya Net Zero Emission tahun 2060.
Secara spesifik, pencapaian penghargaan ini berdasarkan penilaian Kemenperin atas berjalannya aspek keterlacakan dan keterbukaan rantai pasok APR, implementasi energi baru dan terbarukan dalam kegiatan operasional, hingga serta terpadunya pemanfaatan teknologi berbasis aplikasi dari sisi operasi, logistik, SDM hingga menghasilkan produk serat rayon yang berkualitas.
Salah satu use cases yang menjadi keunggulan perusahaan yang beroperasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau ini adalah implementasi follow our fibre. Diluncurkan pada 2019, platform berbasis blockchain ini memberikan transparansi dan keterlacakan sumber yang berkelanjutan dalam rantai pasok produksi viscose-rayon APR. Dengan begitu, konsumen dapat memastikan sendiri bahwa serat dalam pakaian yang dikenakan telah dikelola secara lestari, legal, dan sustainable.
Adapun, APR terus mempertegas komitmennya dalam mendukung implementasi industri 4.0 lewat komitmen berkelanjutannya yakni APR2030 yang diluncurkan pada akhir 2021. Lewat APR2030, APR berkomitmen untuk berkontribusi positif terhadap iklim, alam, manufaktur bersih, serta sirkularitas dan kemajuan yang inklusif. APR2030 terdiri dari empat pilar utama dengan 19 target spesifik yang akan dicapai pada 2030.
Sejumlah target utama APR adalah memastikan bahwa 20 persen dari total hasil produksi serat viscose (VSF) terbuat dari bahan daur ulang dan mengurangi setengah dari intensitas emisi karbon per ton VSF.
APR juga berkomitmen untuk mencapai nol bersih emisi dari penggunaan lahan yang terintegrasi dengan APRIL Group, selaku pemasok yang juga afiliasi perusahaan, serta meningkatkan porsi energi bersih dan terbarukan untuk kebutuhan pabrik hingga 100 persen.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenperin Dody Widodo menegaskan bahwa Making Indonesia 4.0 akan mempercepat pencapaian aspirasi Indonesia menjadi negara 10 ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030. Dengan didorong pemanfaatan transformasi ini, industri juga mampu berkontribusi memenuhi target penurunan emisi gas rumah kaca nasional.
"Berdasarkan laporan survey pada 27 industri 'Champion INDI 4.0' telah melaporkan capaian positif transformasi industri 4.0 nya, seperti penurunan konsumsi energi 40%, peningkatan produktivitas hingga 22%, serta penurunan cost production mencapai 78%," kata Dody.
Selain APR, sebanyak 8 perusahaan lainnya juga dinobatkan penganugerahan National Lighthouse 2022. Pada kesempatan itu, Kemenperin juga menyerahkan penghargaan INDI 4.0 Award 2022 kepada 31 perusahaan di Indonesia.