RIAUONLINE, PEKANBARU - Tingginya inflasi di Provinsi Riau nyatanya tidak hanya dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas seperti cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, dan bawang merah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau tingginya inflasi juga dipengaruhi naiknya harga kontrak rumah dan nasi bungkus.
Statistisi Ahli Madya selaku penanggung jawab Statistik Distribusi BPS Riau, Fitri Heriyanti, menyampaikan bahwa pada Februari, Maret, Juni, dan Juli, melonjaknya harga cabai memang menjadi penyebab utama inflasi. Namun, komoditi lainnya tetap mempengaruhi.
"Karena, kalau kita bisa mengendalikan harga cabai, tapi komoditas lainnya yang mempunyai bobot tinggi jadi tetap menyebabkan inflasi," ujarnya, saat rapat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah Riau, di Ruang Rapat Melati, Kantor Gubernur Riau, Rabu, 10 Agustus 2022.
Diungkapkan Fitri, apalagi saat ini sudah mendekati masuknya mahasiswa baru, sehingga dilihat dari bobot penyebab inflasi, tingginya sewa rumah juga menjadi pemicu.
Banyaknya mahasiswa yang akan mencari tempat tinggal, dimanfaatkan oleh pemilik kos-kosan untuk menaikkan harga sewa.
"Kenaikan listrik yang sedikit juga menyebabkan inflasi. Kemudian kontrak rumah," tukasnya.
Tak hanya itu, akibat merangkaknya harga pangan, nasi dengan lauk bobotnya lumayan tinggi mempengaruhi inflasi.
"Nasi dengan lauk bobotnya lumayan tinggi. Kalau ada kenaikan nasi bungkus itu juga bisa menaikkan inflasi. Namun cabai merah termasuk 10 komoditi yang memiliki bobot tinggi terjadinya inflasi. Itulah sebabnya, ada kenaikan cabai merah itu, kita langsung inflasi. Apalagi kenaikan saat ini lumayan tinggi," pungkasnya.