Sejumlah kader dari Partai Demokrat kecewa dengan dilaksanakannya Musda V Partai Demokrat di di SKA Co-Ex Pekanbaru, Selasa, 30 November 2021/DEFRI/ RIAUONLINE
(DEFRI/ RIAUONLINE)
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Asri Auzar dan empat orang temannya girang bukan kepalang. Pasalnya PN Pekanbaru memutuskan bawa Musda ke-V Demokrar Riau tahun 2021 tidak sah.
Asri sebelumnya melayangkan gugatan ke PN Pekabaru terkait pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-V tahun 2021, dengan tergugat Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), H Teuku Riefky Harsya dan Herman Khaeron.
Hakim Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru menerima 9 dari 11 tuntutan, di antaranya memutuskan Musda ke-V tanggal 30 November 2021 tidak sah.
"Kami bersyukur akhirnya mendapat keadilan, juga berterima kasih kepada dua pengacara kami. Saya sampaikan bahwa pusat tak bisa semena-mena terhadap daerah. Di Riau ini masih ada orang yang harus dianggap," katanya kepada RIAUONLINE.CO.ID, Senin, 20 Juni 2022.
Sebab itu, tuturnya, ia melangkah mencari kebenaran di pengadilan dan hari ini hakim mengabulkan 9 dari 11 tuntutannya.
"Salah satunya, menganggap seluruh Musda itu tak sah, keputusan DPP Demokrat tak sah. Seluruh yang dilakukan DPP terkait Musda itu berlawanan hukum dan tak sesuai dengan AD/ART yang ada," tegas Asri.
Agung Nugroho terpilih sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Riau Musda ke-V tanggal 30 November 2021
Ia tak menampik bahwa di beberapa daerah lain banyak temannya yang mengalami apa yang dialaminya.
Sejumlah kader dari Partai Demokrat kecewa dengan dilaksanakannya Musda V Partai Demokrat di di SKA Co-Ex Pekanbaru, Selasa, 30 November 2021.
"Teman-teman saya bahkan lebih parah daripada saya. Ada yang ikut Musda, menang malah dikalahkan. Kalau begitu untuk apa gunanya Musda, dipilih langsung aja. Apa gunanya AD/ART? Dibuang saja kalau begitu," pintanya.
Ia mengaku, melihat sengkarut itu, dirinya datang ke PN Pekanbaru guna menggugat DPP Demokrat dan DPD Demokrat Riau.
"Atas dasar ini saya datang ke pengadilan, mewakili teman-teman saya yang terzolimi. Yang hari ini tak bisa bersuara karena masih punya jabatan. Tapi kalau jabatannya sudah tak ada, bisa jadi lebih ganas dari saya," pungkasnya
Sebelumnya Asri Auzar dan kader partai Demokrat Riau sempat menyatakan mundur dari Demokrat hingga membakar atribut partai. Mereka membakar jas hingga atribut lain di halaman kantor Demokrat.