Harga TBS Terpuruk, Apkasindo Minta Kebijakan Ini Dicabut

Tandan-Buah-Segar10.jpg
(investor.id/Gora Kunjana))

 

RIAUONLINE, PEKANBARU - Menanggapi anjloknya Harga Tandan Buah Segar (TBS) Riau yang berada pada kisaran Rp1.772,38/kg, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menganalisa hal ini terjadi akibat kebijakan kewajiban pemenuhan keperluan dalam negeri dan ekspor Crude Palm oil (CPO).

Sekretaris Apkasindo Riau Djono Albar Burhan mengatakan meski larangan ekspor dibuka, namun penjualan CPO diberikan beban-beban yang cukup signifikan. Mulai dari domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO), hingga pajak dan pungutan ekspor (levy).

Kebijakan DMO merupakan aturan yang mewajibkan seluruh produsen minyak goreng untuk mengalokasikan sejumlah produksinya untuk kebutuhan dalam negeri. Sementara itu, DPO adalah mengatur harga minyak sawit mentah (CPO).

"Kami dari para petani Apkasindo, memohon kepada pemerintah untuk mempertimbangkan ulang kebijakan-kebijakan dan pungutan-pungutan ini. Mungkin dicabut dulu DMO dan DPO hingga harga dapat kembali stabil. Ini sudah dua bulan lebih petani menderita," kata Djono, Selasa 5 Juli 2022.



 

 

Menurut Djono, kebijakan tersebut tidak hanya membebani pelaku industri sawit, tapi langsung berimbas pada petani. Bahkan akibat kondisi ini, hampir setiap hari Apkasindo mendapat keluhan dari petani di daerah.

"Kalau harga saat ini, jangankan untuk mereka memupuk, untuk hari-hari saja tidak mencukupi. Apalagi saat ini anak-anak sedang libur sekolah, tahun ajaran baru dan yang anak akan kuliah sudah dekat waktunya, hingga ada banyak keperluan. Inilah kesedihan yang dirasakan petani, khususnya di Riau," sambung Djono.

Kendati demikian, Djono menyebut Apkasindo terus melakukan upaya agar harga sawit kembali pada titik rasional. Usaha itu bahkan sudah dimulai sejak pertama kali kebijakan larangan ekspor ditetapkan pemerintah.

"Kami sudah berjuang untuk mencabut larangan ekspor CPO dan Alhamdulillah sudah dicabut, tapi dibebankan dengan biaya-biaya. Kami terus berjuang sampai detik ini. Ketua umum (Apkasindo) sudah beberapa hari masih di Jakarta untuk hal ini. Ketua Apkasindo Riau juga demikian," pungkasnya.