Jangan Salah Kaprah! Sistem Informasi Debitur Bukan Penghambat Penyaluran Kredit

Kredit-Usaha-Rakyat-KUR.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sistem Informasi Debitur (SID) bukan menjadi penghambat perbankan menyalurkan kredit. Namun, SID bukanlah satu-satunya alat analisa dari Bank.

Informasi ini disampaikan Assisten Direktur Departemen Pengelolahan dan Kepatuhan Laporan Bank Indonesia (BI) Pusat Sri S Triwardhana (Yani) dalan agenda Diseminasi kebijakan ekonomi regional dan fungsi pengawasan informasi perkreditan nasional dalam mendorong pertemuan ekonomi di BI Riau, Senin 16 Oktober 2017.

"Dengan SID masyarakat dan nasabah bank akan dengan mudah mendapatkan pembiayaan, karena perbankan tidak perlu mencari data secara detail tapi hanya dengan melihat SID maka data nasabah bisa kelihatan," kata Yani

Menurut Yani, SID menjadi acuan dalam pemberian kredit kepada pelaku usaha baik di Riau maupun secara nasional. Setidaknya, sudah ada 43 perusahaan pembiayaan yang menjadi pelapor SID diluar perbankan.

"Dengan pemberlakuan SID ini, justru mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi baik di daerah maupun nasional," ujarnya.

"Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke depan akan mendorong pertumbuhan kredit sehingga secara otomatis ekonomi di daerah akan meningkat pula. Dalam hal ini OJK sudah mempunyai Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang akan diresmi nanti di bulan Januari 2018," lanjut Yani.



OJK memang akan meluncurkan aplikasi SLIK yang merupakan perluasan dan penggantian SID sebagai sarana pertukaran informasi pembiayaan atau perkreditan antarlembaga di bidang keuangan.

Di kesempatan yang sama, Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Riau Irwan Mulawarman, mengatakan melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan tersebut, nantinya pada masa yang akan datang sistem informasi yang ada saat ini akan dikembangkan dengan tujuan tidak hanya memberikan dukungan pada pembiayaan ataupun kredit perbankan dan perusahaan pembiayaan.

Memang, saat ini menurut Irwan pertumbuhan ekonomi Riau melambat, namun pertumbuhan kredit masih sangat baik.

"Saat ini di Riau memang kredit konsumtif mengalami penurunan, namun di sisi lain, justru kredit modal kerja meningkat sangat baik," ungkapnya.

Lebih lanjut, Irwan menyampaikan bahwa daya beli masyarakat Riau saat ini juga masih cukup baik, walaupun berkembang isu nasional daya beli masyarakat Indonesia mengalami penurunan.

"Semoga kegiatan ini, dapat menjadi evaluasi untuk SID yang dikelola BI. Tapi berdasarkan survei yang kita lakukan selama ini, pelayanan SID di BI sudah sangat baik, namun kita tetap terbuka menerima saran dan masukan untuk perbaikan ke depannya," tutupnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id