Impor Riau Menurun, Impor Tiongkok Malah Naik

ILUSTRASI-IMPOR.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Impor Riau selama 2016 lalu mengalami penurunan dibanding dengan impor 2015 lalu yang nilai mencapai USD1,22 miliar atau turun sebanyak 3,02 persen. Sedangkan tahun 2015 lalu impor Riau mencapai USD1,26 miliar.

Penurunan ini menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Riau yang mencatat turunnya nilai impor disebabkan oleh dampak turunnya ekspor dari sektor migas Riau pada tahun yang sama sebesar 12,95 persen dan non migas sebesar 0,64 persen.

"Secara nasional pada tahun 2016 kontribusi impor migas Riau terhadap impor migas nasional sebesar 1,51 persen. Dan ini cukup kecil dibandingkan besaran daerah lainnya di wilayah Indonesia barat," kata Kepala BPS Riau, Aden Gultom, Rabu, 4 Desember 2017.

Baca Juga: Harga Migas Mulai Stabil, Ekspor Riau Terus Merosot

Secara umum, impor non migas sebesar 40,01 persen didominasi oleh mesin dan pesawat teknis sebesar USD403,29 juta. Kemudian pada urutan selanjutnya ada pupuk sebesar 24,24 persen yang nilainya USD244,29 juta dan terbesar ketiga adalah bubur kayu sebesar 4,79 persen yang nilainya USD48,31 juta.



Sementara itu, Tiongkok, Kanada dan Malaysia adalah 3 negara yang paling besar menyumbang impor ke Indonesia dengan besarannya masing-masing, 24,91 persen, 12,01 persen dan 11,51 persen.

Selain ketiga negara tersebut juga ada berbagai negara di Eropa dan Asia Tenggara lainnya seperti Italia, Thailand, Singapura, Perancis, Jerman, Australia dan Rusia.

Klik Juga: Nilai Eskpor Migas Dan Sawit Riau 2016 Anjlok Drastis

"Total nilai impor dari tiga negara tersebut mencapai US488 juta. Selama beberapa tahun belakangan ini nilai impor kita dari Tiongkok memang makin besar," ujar Aden.

Dengan besaran perbandingan antara nilai impor dan ekspor Riau pada tahun 2016 lalu, neraca perdagangan provinsi Riau menunjukkan posisi surplus sebesar USD11,015 miliar.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline