RIAU ONLINE, PEKANBARU - Bandara Perintis Tempuling dan Pelabuhan Kuala Enok di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) akan kembali diaktifkan pemerintah setempat usai tidak beroperasi selama bertahun-tahun.
Pengoperasian kembali kedua bandara dan pelabuhan tersebut untuk mengangkat potensi pariwisata dan mengangkat ekspor kelapa dan CPO.
Bupati Indragiri Hilir, Wardan, mengatakan, aktifnya dua pintu masuk itu sebagai langkah pemerintah menjalankan program pariwisata dan ekonomi kreatif yang juga menjadi program Pemerintah Provinsi Riau pada tahun ini.
Baca Juga: IKPP dan RAPP Hanya Mampu Tingkatkan Ekspor 1,5 Persen untuk Riau
"Kami akan membuka dua pintu ini (Bandara dan pelabuhan) untuk mendatangkan wisatawan dari luar daerah dan mancanegara," kata Warda, Rabu, 10 Agustus 2016.
Inhil mempunyai beberapa objek wisata seperti pesona alam Pantai Solop, Kawasan Konservasi Pulau Baso dan beberapa objek wisata air terjun.
Ia menjelaskan, dibukanya dua pintu itu akan mengangkat ekspor kelapa yang merupakan sektor andalan daerah tersebut. Inhil merupakan daeah dengan produksi kelapa terbesar di Indonesia. Selain itu, juga untuk mengangkat ekspor komoditas lain seperti cruide palm oil.
"Pariwisata dan ekspor komoditas menjadi unggulan karena letak geografis Indragiri Hilir yang berdekatan dengan Malaysia dan Singapura," kata Wardan.
Klik Juga: Inilah Pengaruh Tax Amnesty Bagi Pasar Modal
Ia menjelaskan, pemerintah daerah akan membenahi fasilitas jalan dari Kota Tembilahan yang merupakan pusat pemerintahan dan ekonomi kabupaten menuju Bandara Tempuling itu.
“Jarak dari Bandara Tempuling menuju Tembilahan sekitar 24 km. Memang ada beberapa yang rusak. Tahun ini akan direvitalisasi dengan nilai royek Rp 21,7 miliar,” pungkas Wardan.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline