RIAU ONLINE, PEKANBARU - Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bank Indonesia, Hartadi Sarwono, memberikan strategi bagi pejabat teras Bank Riaukepri, mulai dari level Komisaris Utama, Komisaris, Direktur Utama, Direktur, Kepala Divisi hingga Kepala Cabang, bagaimana meningkatkan daya saing dalam kondisi ekonomi yang mengalami perlambatan saat ini.
Strategi tersebut merupakan upaya pengembangan Bank Riaukepri sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan melakukan pendekatan transformasi BPD yang holistik mengintegrasikan tiga elemen, bank, pengawas dan stakeholders, agar sasaran tercapai secara efektif.
(Baca Juga: Ini Tips dari Dirut Bank Riaukepri Guna Menangkan Persaingan di MEA)
Tiga elemen tersebut, tuturnya, bila dirinci, Asbanda dan BPD bertanggung jawab sepenuhnya atas rumusan dan implementasi program transformasi, OJK menfasilitasi perumusan kerangka dan monitoring implementasi program transformasi.
"Elemen ketiga, Stakeholders harus mendukung penuh, mulai dari Pemda dengan menetapkan arah pengembangan bisnis, memilih pengurus, GCH dan permodalan BPD. Lalu Kemendagri berupa kebijakan dan arah pengembangan bisnis serta GCG BPD, dan terakhir, DPRD harus mendukung pengembangan BPD, termasuk peningkatan permodalan," ungkap Deputy Gubernur Bank Indonesia (2008-2013), Sabtu di Grand Ballroom Gedung Balai Dang Merdu Bank Riaukepri.
BPD, tuturnya, perlu membangun proses pendukung melalui sinergi Grup BPD. Sinergi itu, kata Komisaris Utama BNK 46 ini, dilakukan di bidang produk dan pelayanan, IT, govenance, risk & Compliance, SDM, dan coporate culture sebagai dasar pertumbuhan perbankan.
“Setiap BPD perlu menyambut baik Program Transformasi BPD ini dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya serta memantau dengan cermat faktor-faktor eksternal lingkungan strategis bank. Terutama perkembangan ekonomi nasional dan dinamika global yang dapat mempengaruhi kelangsungan implementasi program transformasi” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Tokyo ini.
Program transformasi BPD, jelasnya, merupakan momentum tepat bagi setiap BPD guna mempersiapkan rencana strategis berikut rencana aksi yang diperlukan. Sehingga dapat meningkatkan daya saing, kuat dan mampu berkontribusi secara signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan di daerah.
(Klik Juga: Ibu Menjadi Alasan Dirut Bank Riaukepri Pulang ke Riau)
Direktur Utama Lembaga Pendidikan Perbankan Indonesia (LPPI) ini menjelaskan, prospek ekonomi 2016 masih penuh tantangan, meskipun diperkirakan lebih baik dari 2015.
"Tantangan kondisi global bersumber dari kenaikan ekonomi dunia yang belum kuat, harga komoditas masih cenderung turun dan divergensi kebijakan moneter global, termasuk dampak kenaikan suku bunga AS," jelasnya.
Tantangan dari domestik itu, ujar Hartadi dalam Workshop bertemakan, Strategi Bersaing di Tengah Turbelensi, berkaitan terbatasnya ruang fiskal dan pelonggaran kebijakan moneter, dampak kebijakan struktural belum signifikan. "Tahun 2016 merupakan momentum bagi kebangkitan perekonomian. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 5,1 persen dan inflasi 4,4 persen," ujarnya.
Hartadi menganalisa, kombinasi antara dinamika dan risiko gejolak pasar keuangan global disertai pelemahan struktur perekonomian nasional, mengakibatkan tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi, neraca pembayaran, nilai tukar rupiah dan inflasi.
“Diperlukan strategi bisnis yang matang dan eksekusi kebijakan yang tepat agar dapat memanfaatkan peluang pemulihan ekonomi kedepan” ujarnya.
DIREKTUR Utama Bank Riaukepri, Irvandi Gustari, berfoto bersama dengan peserta Workshop Strategi Bersaing di Tengah Turbelensi, Sabtu (13/2/2016), di Ballroom Balai Dang Merdu Bank Riaukepri. Hartadi merupakan mantan Pelaksana Tugas Bank Indonesia.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Riaukepri, Irvandi Gustari mengatakan, workshop ini bertujuan agar jajaran pimpinan lebih sensitif dan peka terhadap kondisi ekonomi global sedang tarik-menarik.
(Lihat Juga: Irvandi: Soal Gedung BRK, Dijebak, Saya Tidak Terjabak)
"Dari workshop ini menjadi tambahan acuan dan wawasan dalam melakukan proses revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) 2016. Dari RBB ini dengan menggunakan asumsi lebih riil dan valid, dapat menjawab terjadinya dinamika dunia bisnis global yang belum jelas arahnya higga akhir semester 1 2016 ini," ujar Irvandi.
Dari workshop ini, tampak hadir seluruh Kepala Divisi, Desk, staf direksi, Pemimpin Cabang/Cabang Pembantu dan Pemimpin Kedai BRK. Selain itu, turut hadir Komisaris Utama Raja Mambang Mit, Komisaris Independen Sarjono Amnan, Direktur Operasional Deny Mulya Akbar, Direktur Kredit dan Syariah Afrial Abdullah, Direktur Dana dan Jasa Nizam dan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko Eka Afriadi.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline