Denny Mulia Akbar Ditunjuk Sebagai Direktur Operasional Bank Riaukepri

Para-Pemegang-Saham-Bank-Riaukepri.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Riaukepri menetapkan Denny Mulia Akbar sebagai Direktur Operasional bank daerah tersebut. 

 

Selain menetapkan Denny Mulia AKbar, RUPSLB juga mengusulkan calon komisaris non independen ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Direktur Utama Bank Riau Kepri Irvandi Gustari mengatakan, agenda tersebut dihadiri oleh seluruh pemegang saham BKR dari kepala tingkat I dan II dua Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. (Baca Juga: Herman Abdullah Calon Komisaris Non Independen Bank Riaukepri

 

“Dalam rapat itu kami menetapkan Denny Muliya Akbar sebagai Direktur Operasional, sekaligus mengajukan empat nama sebagai calon komisaris non independen,” katanya, Jumat (29/1/2016).

 

Empat calon komisaris non independen diajukan itu, kata Irvandi, antara lain Herman Abdullah, Wan Marwan, RM Zubir Salehan, dan Taufiqurrahman.


 

"Keempat calon tersebut direkomendasikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Riau Kepri, selanjutnya akan melewati proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) oleh OJK," katanya.

 

Selain dua keputusan itu, manajemen juga akan memulai proses pemilihan dua direksi dan satu anggota komisaris yang segera habis masa jabatannya. (Klik Juga: Ibu Menjadi Alasan Dirut Bank Riaukepri Pulang ke Riau

 

“Dua direksi itu adalah Direktur Dana dan Jasa, Nizam Putih dan Direktur Kredit dan Syariah, Afrial Abdullah, dan satu anggota komisaris akan habis masa jabatannya, Sarjono Amnan,” katanya.

 

Adapun pada laporan perusahaan, BKR sepanjang 2015 lalu berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp 21 triliun, atau melebihi target ditetapkan Rp 17,8 triliun. Pemasukan dana murah ini juga lebih tinggi dari posisi 2014, Rp 15,8 triliun.

 

Sementara itu pada penyaluran kredit sepanjang 2015 lalu masih didominasi kredit konsumtif dengan porsi 70% berbanding 30% dengan nilai mencapai Rp14 triliun atau tumbuh 14% dibandingkan 2014 yang senilai Rp12,3 triliun. Pada 2016 direncanakan porsi kredit Bank Riau Kepri berubah menjadi seimbang masing-masing 50% kredit produktif dan konsumtif.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline