Solusi Agar Jembatan Bengkalis - Pakning Terwujud, Jadi KEK Atau Daerah Wisata

Ilustrasi-Pembangunan-Gedung.jpg
(OKEZONE.COM)

RIAU ONLINE, BENGKALIS - Anggota Komisi V Bidang Infrastruktur dan Perhubungan DPR RI, Syahrul Aidi Maazat menyampaikan dua solusi agar kawasan Pulau Bengkalis - Sungai Pakning memiliki arus lalu lintas yang tinggi. Sehingga, pembangunan Jembatan Bengkalis - Sungai Pakning bisa masuk ke Proyek Strategis Nasional (PSN).

Ia menjelaskan, solusi pertama adalah menjadikan Pulau Bengkalis sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). KEK adalah kebijakan strategis pemerintah sebagai pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi, pemerataan ekonomi nasional, mendukung industrialisasi, dan memperbesar penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategi dan berfungsi untuk menampung kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional.

KEK terdiri atas satu atau beberapa Zona, diantaranya zona pengolahan ekspor, logistik, industri,  pengembangan teknologi, pariwisata, energi dan ekonomi lain.

Selain itu, solusi kedua adalah dengan membangun Pulau Bengkalis sebagai kawasan wisata yang bisa menarik banyak pengunjung. 



"Ada dua solusi agar trafik Pulau Bengkalis - Pakning naik. Pertama buat  daerah ini menjadi KEK, atau kedua buat menjadi kawasan wisata yang luar biasa. Sehingga banyak pengunjung dan trafiknya naik. Baru kita bisa bicara (soal memasukkan proyek pembangunan Jembatan Bengkalis - Pakning dalam PSN)," ujarnya.

Menurutnya, sebelum trafik Pulau Bengkalis mengalami peningkatan, maka pembangunan jembatan tersebut akan sulit masuk PSN. 

"Saya bukannya tidak mendukung. Tetapi, jika kita mengharapkan biaya dari pihak lain, harus ada argumentasi dan rasionalitas. Kita bicara realistis, kita butuh investor, dan investor butuh kajian kapan BEP-nya, kapan balik modalnya," jelasnya.

Sementara itu, ia mengatakan akan sulit balik modal bagi investor dalam pembangunan proyek tersebut karena trafik atau arus lalu lintas masyarakat dari Bengkalis - Pakning belum ramai. 

"Sementara saat ini sulit. Karena kondisi Pulau Bengkalis sekarang masih sedikit trafiknya," pungkasnya.