KontraS: Kapolda Riau Jangan Rayu, dan Tekan Keluarga Korban

Haris-Azhar.jpg
(KOMPAS)

Laporan: Azhar Saputra

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS), Hariz Azhar meminta Kapolda Riau, Brigjen Pol Suprayitno untuk tidak melakukan berbagai upaya kepada keluarga korban main hakim sendiri anggota Polres Kepulauan Meranti hingga menewaskan Apri Adi Pratama.

 

Upaya-upaya tersebut, kata Haris Azhar, di antarannya agar jangan melakukan tindakan yang memalukan seperti merayu, ajakan dan sebagainya. Tindakan-tindakan tersebut dilihat sebagai tindakan memalukan dan harus dihentikan. 

 

"Kami dari KontraS meminta agar Polda atau Polres untuk tidak melakukan rayuan, ajakan, tekanan atau apapun bentuknya, kepada korban, keluarga korban ataupun saksi atas peristiwa rusuh di Meranti 2-3 hari lalu," kata Haris Azhar melalui pesan Whatsapp-nya kepada RIAUONLINE.CO.ID, Sabtu,27 Agustus 2016.

 

Baca Juga: Komisi III DPR Minta Kapolri Bentuk Tim Independen, Jangan Serahkan ke Polda Riau

 



Sementara itu, adik korban, Ryan Hidayat mengatakan, Minggu, 28 Agustus 2016, Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto Sabtu lau bersama Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Asep Iskandar, mengunjungi rumah keluarga. 

 

Saat itu, tuturnya, Kapolda Brigjen Pol Supriyanto berjanji akan mengusut tuntas kasus pembunuhan yang dialami abangnya. "Kapolda berjanji mengusut hingga tuntas kasus ini. Sebanyak 15 orang anggota Polres termasuk Kasat Reskrim sudah dibawa ke Pekanbaru untuk diperiksa," kata Ryan Hidayat. 

 

Sebelumnya, pada Kamis dinihari, 25 Agustus 2016, terjadi perkelahian berujung kematian Brigadir Adil S Tambunan dengan lima liang tusukan yang dilakukan Apri Adi Pratama. 

 

Beberapa jam kemudian, pelaku berhasil ditangkap dan melumpuhkannya dengan dua lubang peluru. Polisi beralasan pelaku melawan. Sayangnya, selain ditembak, Apri Adi juga dianiaya dan foto penganiayaan serta penangkapan tersebut beredar di masyarakat Selat Panjang. 

 

Klik Juga: Diperiksa Kadiv Propam, AKBP Asep Iskandar Dicopot sebagai Kapolres Meranti

 

Akibatnya, ini memicu kemarahan warga, ditambah lagi usai mendapat kabar pelaku meninggal dunia. Pada Kamis siang, kerusuhan meletus dan polisi terdesak saat diserang warga dengan lemparan batu dan benda-benda lainnya. 

 

Terdesak, polisi menembak senjata api guna memecahkan konsentrasi massa. Seiring dengan bunyi letusan tersebut, seorang warga Selat Panjang langsung terjatuh dan dari kepalanya mengalir darah segar serta ia meninggal. Hingga kini, Polda sudah memeriksan 15 anggota Polres Meranti, termasuk mencopot Kapolres, AKBP Asep Iskandar dari posisinya. 

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline