RIAU ONLINE, PEKANBARU - Eksekusi mati terhadap terpidana mati ternyata tak hanya dilakukan saat ini saja, melainkan sejak Indonesia Merdeka, di masa-masa perjuangan 1945-1949.
Jika sekarang eksekusi mati karena tindak pidana umum, maka di masa Perjuangan, tembak mati dilakukan untuk tahanan perang akibat pemberontakan ke Republik Indonesia.
Ada sebuah kisah saat eksekusi mati dilakukan terhadap narapidana pelaku pemberontakan PKI tahun 1948 di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dalam eksekusi, biasanya korban akan langsung meninggal di hadapan regu tembak.
Baca Juga: Indonesia, Negara Terbanyak Eksekusi Mati Bandar dan Pengedar Narkoba
Tapi dalam beberapa kasus, ada juga memiliki ilmu kebal peluru. Peluru tak mampu melukai kulit orang-orang yang memiliki kesaktian. Kisah ini bukan isapan jempol.
Mantan Panglima Kostrad (Pangkostrad) Letjen TNI Kemal Idris menyaksikannya sendiri. Begitu juga dengan perwira Australia anggota Komisi Tiga Negara (KTN), sedang bertugas di Indonesia.
Cerita ini terjadi sekitar tahun 1948. Saat itu Kemal Idris masih berpangkat Mayor dan memimpin Pasukan Kala Hitam melawan pemberontakan PKI Muso di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Urang Awak ini berhasil mengalahkan pasukan PKI di Pati. Ada beberapa gembong PKI yang ditangkap.
Dalam sidang militer kilat dipimpin Kapten CPM Sabur, dilansir dari Instagram akun indonesian.military, diputuskan ada empat gembong PKI yang dihukum mati. Eksekusi dilakukan di alun-alun Pati. Rakyat berkerumun menyaksikan eksekusi itu. Setiap regu tembak berhasil menuaikan tugasnya, rakyat bersorak-sorai.
Kemal Idris juga menceritakan hal ini dalam buku biografinya, Bertarung dalam Revolusi terbitan Sinar Harapan. Tapi ada satu di antara gembong PKI itu ternyata kebal peluru. Berkali-kali coba ditembak, tak sedikit pun orang itu terluka.
"Berkali-kali peluru diganti. Senjata otomatis juga digunakan. Tapi tak ada yang mampu merobek kulitnya," kata Kemal Idris.
Bule anggota pasukan Australia pun heran dan bingung dengan peristiwa itu. Agaknya baru kali ini dia melihat orang sakti tahan peluru.
Klik Juga: 8 Alasan Kengototan dan Ilusi Jokowi Soal Eksekusi Mati
Di tengah keheranan, Letnan Ahmad tiba-tiba maju menghampiri dan berbicara pada gembong PKI itu. "Di mana teman-teman kamu?" kata Letnan Ahmad.
Gembong PKI itu membisu. "Kalau tak bicara saya tembak!" ancam Letnan Ahmad. Tawanan itu balik menantang. "Tembak saja," katanya dengan tenang.
Letnan Ahmad kemudian mengeluarkan peluru dari magasen pistolnya. Dia menggosok-gosokannya ke tanah sebentar. Kemudian dimasukannya lagi ke magasen. "Dor!" pistol meletus. Gembong PKI itu langsung terpental dengan dada ditembus peluru.
Orang-orang keheranan melihat peristiwa itu. Apalagi tentara Australia tadi. Setelah menguasai Pati, pasukan TNI terus bergerak membebaskan kota2 yang dikuasai PKI.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline