RIAU ONLINE, JAKARTA - Tahun ini, ada 4.400 sekolah di Indonesia yang menjalani Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Jumlah tersebut meningkat 900 persen jika dibandingkan tahun lalu yang hanya diikuti 500 sekolah.
"Dari data Indeks Integritas UN tahun lalu, sekolah yang melaksanakan UNBK, tingkat kecurangan nol, atau indeks integritas UN-nya 100 persen,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan sebagaimana dilansir dari portal resmi Menteri Sekretaris Kabinet, Jumat (1/4/2016).
Provinsi dengan tingkat partisipasi terbesar UNBK adalah Yogyakarta. Sementara Provinsi Papua dan provinsi baru Kalimantan Utara (Kaltara) juga masuk dalam daerah yang dengan tingkat partisipasi UNBK tinggi.
“Bahkan di Surabaya, pada UN 2016 seluruh sekolah melaksanakan UNBK,” kata Anies Baswedan.
Secara nasional siswa yang mengikuti UNBK juga mengalami peningkatan drastis. Sebanyak 170.000 siswa tahun lalu, tahun 2016 ini menjadi 921.000 siswa. Rinciannya sekitar 156.171 siswa SMP dan MTs, serta sekitar 267.230 siswa SMA dan MA di seluruh Indonesia.
BACA JUGA : Jelang UN, Menteri Anies Sebut Tak Ada Subsidi Jawaban
Sedangkan untuk SMK sekitar 498,177 siswa. UNBK tahun 2016 ini untuk setiap jenjang sekolah kurang lebih 1010 SMP dan MTs, 1297 SMA dan MA, serta 2103 SMK di seluruh Indonesia.
KLIK JUGA : ASN Kurang Berkualitas Bisa Digeser Honorer
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam mengatakan bahwa dalam pelaksanaan UNBK, Kemendikbud melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, di antaranya perguruan tinggi seperti ITS, UI, UGM, ITB serta BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) untuk teknologi dan pengamanannya.
“Kemendikbud juga bekerja sama dengan Kemenkominfo untuk pengamanan cyber-nya, serta perusahaan telekomunikasi untuk keamanan koneksi saat sinkronisasi data,” ujarnya.