RIAU ONLINE, JAKARTA - Guna mengantisipasi ancaman aksi teror, Kepolisian RI mengerahkan 150 ribu personel untuk mengamankan perayaan Natal dan tahun baru di seluruh Indonesia. Lokasi utama pengamanan adalah rumah ibadah, pusat berkumpul, dan pusat keramaian.
“Kami mengerahkan personel dari kepolisian dan instansi terkait,” ujar Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti seperti dikutip dari laman Tempo.co, Minggu (20/12/2015).
Badrodin menuturkan para personel terdiri atas 80 ribu aparat kepolisian dan 70 ribu sisanya dari instansi terkait, seperti TNI. Lokasi utama pengamanan adalah rumah ibadah, pusat berkumpul, dan pusat keramaian. Tujuan pengamanan tersebut antara lain antisipasi serangan teroris. “Kami mewaspadai kelompok-kelompok teroris, jadi pengamanan akan terus dilakukan,” ucapnya. (BACA JUGA: Densus 88 Sergap Rumah Terduga Teroris di Mojokerto)
Terkait dengan antisipasi tersebut, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri sejauh ini telah menangkap tujuh terduga teroris di lima lokasi berbeda, yaitu Tasikmalaya, Banjar, Cilacap, Mojokerto, dan Sukoharjo. “Penangkapan ini saling terkait. Kami akan terus mendalami jika ada keterlibatan kelompok lain,” kata Badrodin.
Terduga teroris yang pertama yang ditangkap adalah Iwan alias Koki di Banjar dan Cilacap pada 18 Desember 2015. Penangkapan Iwan kemudian menggiring pada penangkapan dua terduga teroris lain, yaitu Asep Urip dan Zaenal, di Tasikmalaya.
Dari Tasikmalaya, polisi bergerak ke Sukoharjo, Jawa Tengah, dan menangkap Abdul Karim alias Abu Jundi sehari setelahnya. Terakhir, polisi menangkap tiga terduga teroris di Kota dan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Dua di antaranya adalah Indraji Idham Wijaya dan Choirul Anam alias Amin.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline