Sudah 600 Ribu Masker Dibagikan Untuk Warga Riau, Cukup?

RS-Awal-Bros-Bagi-Masker.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/SUCI AULYA)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Sejak bulan Juni hingga minggu terakhir bulan Oktober ini, Dinas Kesehatan Provinsi Riau telah mendistribusikan 600 ribu masker kepada masyarakat Riau. Masker dibagikan secara gratis oleh dinas kesehatan provinsi untuk menangkal polutan berbahaya yang terkandung dalam asap sisa pembakaran lahan.

 

"Kalau angka pastinya saya kurang paham karena memang sangat banyak sekali. Tapi kalau tidak salah taksir itu angkanya lebih dari 600 ribu masker yang sudah kita bagi baik di wilayah Pekanbaru maupun untuk Kabupaten/ kota yang ada ada di Riau," ucap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Sjafril kepada RIAUONLINE.CO.ID ketika ditemui di kantornya, Jumat (23/10/2015). (KLIK: Riska Sampai Batuk Darah Gara-Gara Asap)

 

Andra mengatakan 600 ribu masker itu berasal dari dinas kesehatan, belum termasuk masker yang dibagikan oleh para pegiat kesehatan maupun para aktivis yang mendonasikan masker jumlahnya tidak kalah banyak untuk masyarakat.

 



"Selama ini dari elemen-elemen masyarakat sendiri juga banyak yang menyumbangkan masker secara sukarela pada masyarakat. Saya mendengar juga banyak dari luar Riau yang ikut menyumbang. Artinya jumlah masker yang sudah diterima oleh masyarakat sudah cukup banyak," ujar lelaki yang lahir di Surabaya, 47 tahun lalu ini. (BACA: 197 Titik Panas Sumatera, Riau Masih Berasap)

 

"Tapi begini, angka yang ratusan ribu tersebut jangan disandingkan dengan jumlah total penduduk yang ada di Riau. Jika hitungannya begitu maka jumlah masker yang sudah dibagikan tentu sangat tidak representatif sekali. Makanya sasaran kita adalah masyarakat yang tidak bisa menghindari dari aktivitas luar ruangan," Andra menambahkan.

 

Andra menghimbau kepada masyarakat sebisa mungkin tidak melakukan aktivitas di luar ruangan. Jika terpaksa dan tak bisa dihindari, Andra berpesan setiap orang harus memakai masker. (LIHAT: Kediaman Plt Gubernur Riau Dibuka Untuk Evakuasi Warga)

 

"Jika tidak ada masker, kain panjang juga bisa dipakai dengan dibasahkan terlebih dahulu baru setelah itu dicadarkan pada hidung dan mulut. Tiap jam usahakan cuci pakai air bersih dan gunakan kembali," kata Andra.

 

"Sekarang ini jangan lagi kita berbicara standar atau tidak masker yang dipakai. Tapi mau atau tidaknya, sadar atau tidaknya masyarakat itu atas kegunaan masker bagi kesehatannya sendiri. Makanya kita harus terus mengingatkan pada masyarakat untuk tak pernah lupa memakai masker," tandas Andra.