BEGINILAH kondisi kabut asap setiap tahun menimpa warga Pekanbaru. Pemerintah gagal melakukan pencegahan sehingga kejadian serupa tak terulang kembali pada tahun-tahun berikutnya.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika stasiun Pekanbaru melaporkan satelit Tera dan Aqua memantau lonjakan titik panas hingga 769 titik di sejumlah wilayah Sumatera. Jumlah tersebut jauh meningkat dari hari sebelumnya yakni 487 titik. Provinsi Sumatera Selatan masih menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak mencapai 537 titik. (KLIK: Helikopter Kamov Digeser Ke Palembang)
"Titik panas terpantau pukul 07.00," kata Kepala BMKG stasiun Pekanbaru, Sugarin Widayat, Jumat (16/10/2015).
Menurut Sugarin, titik panas juga tersebar di daerah lainnya seperti Jambi 97 titik, Bangka Belitung 64 titik, Lampung 38 titik, Bengkulu tujuh titik, Sumatera Utara tiga titik dan Kepulauan Riau satu titik. (BACA: Setelah Ribuan Hektar Hutan Terbakar, Pemda Riau Baru Mau Audit Perusahaan)
Sedangkan wilayah Riau juga terjadi kemunculan titik panas sebanyak 22 titik setelah sempat nihil beberapa hari. Adapun penyebaran titik panas di Riau terpantau di Indragiri Hilir 12 titik, Meranti enam titik dan Siak dua titik dan Pelalawan dua titik. "Tingkat kepercayaan di atas 70 persen yakni 14 titik," ujarnya.
Sugarin menjelaskan, secara umum kondisi cuaca wilayah Riau berawan serta diselimuti kabut asap tipis. Peluang hujan dengan intensitas ringan tidak merata terjadi di Riau bagian barat dan utara. "Temperatur maksimum 31.0-33.0 derjat calcius," jelasnya. (LIHAT: BLH Bantah Tak Transparan Soal Asap)
Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan kembali mengganggu kualitas udara di beberapa daerah. Di Pekanbaru jarak pandang menurun hingga 500 meter, Rengat 10 meter, Pelalawan 600 meter dan Dumai 2000 meter.