Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak menggelar Apel Pasukan Kesiapsiagaan Bencana Alam banjir dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di halaman Kantor Bupati Siak, Tanjung Agung, Kecamatan Mempura, Rabu, 16 Oktober 2024.
(Dok. Humas Kabupaten Siak)
RIAU ONLINE, SIAK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak menggelar Apel Pasukan Kesiapsiagaan Bencana Alam banjir dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di halaman Kantor Bupati Siak, Tanjung Agung, Kecamatan Mempura, Rabu, 16 Oktober 2024.
Apel dipimpin oleh Pjs Bupati Siak, Indra Purnama, dihadiri Forkopimda Kabupaten Siak dan berbagai instansi terkait.
Dalam amanatnya, Pjs Bupati Indra Purnama menyampaikan pentingnya langkah kesiapsiagaan ini sebagai bentuk upaya pencegahan dan penanganan dini terhadap bencana alam yang sering terjadi di wilayah Siak.
“Alhamdulillah, hari ini kita melaksanakan Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Bencana alam banjir dan Karhutla. Kabupaten Siak merupakan salah satu daerah yang rentan terhadap bencana banjir dan kebakaran hutan. Kita harus siap siaga dari segi pencegahan dan penanganan,” ujarnya.
Dari Rekapitulasi kejadian bencana Hidrometeorologi tahun 2024, Kabupaten Siak telah mengalami 3 titik banjir yaitu di Kampung Harapan, Kampung Bunsur, dan Kampung Mengkapan, dengan jumlah korban sebanyak 173 KK atau 692 jiwa dan Sebanyak 10 KK atau 40 jiwa yang telah mengungsi.
"Dengan kesiapsiagaan kita hal ini tentunya harus segera diatasi agar tidak meluas," tegas indra.
Terkait Karhutla, data menunjukkan adanya peningkatan luas lahan yang terbakar pada tahun 2023 sebesar 46,77 hektar dibandingkan dengan tahun 2022 yang hanya 24,7 hektare.
Pada tahun 2024, hingga saat ini, tercatat 6 hektare lahan terbakar dengan 30 titik hotspot dan 2 titik api.
“Pengurangan risiko harus kita utamakan dan upayakan. Pemerintah dan semua pihak harus bergerak bersama untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan ini,” kata Indra.
Pemkab Siak telah mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti keputusan Bupati Siak tentang Penetapan Status Siaga Darurat Karhutla 2024, Surat Edaran tentang Pencegahan Karhutla, dan himbauan kepada seluruh pihak terkait untuk tetap waspada.
Upaya lainnya mencakup pembangunan kanal blocking, embung, dan kolam penampungan air yang terus dilanjutkan sebagai langkah pencegahan banjir.
“Kita juga menyiapkan peralatan dan personel satgas untuk menjaga Siak dari ancaman banjir dan asap. Patroli akan terus dilakukan selama masa siaga darurat,” tambah Pjs Bupati.
Bencana banjir dan Karhutla, menurut Pjs Bupati, tidak mengenal batasan wilayah, termasuk hutan lindung, cagar biosfer, dan kawasan perkebunan.
Dirinya menekankan kerjasama yang baik antara semua pihak, termasuk perusahaan, pemerintah, dan masyarakat, sangat diperlukan.
Ia juga mengingatkan bahwa kebakaran seringkali terjadi akibat aktivitas manusia yang membuka lahan dengan cara membakar, serta kelalaian seperti membuang puntung rokok sembarangan.
Apel ditutup dengan pemeriksaan sarana dan prasarana kesiapsiagaan Pjs Bupati dan Forkopimda, memastikan semua peralatan siap untuk menghadapi potensi bencana di masa mendatang.
Indra Purnama menegaskan pentingnya memastikan kesiapan peralatan setiap saat dan mengingatkan seluruh petugas untuk selalu siaga dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
Ia juga berharap dengan adanya apel kesiapsiagaan ini, bencana banjir dan Karhutla dapat ditanggulangi dengan baik, sehingga Siak terbebas dari bencana alam dan kabut asap pada tahun 2024.(Infotorial Pemkab Siak)