RIAU ONLINE, PEKANBARU - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 secara virtual bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
Kegiatan ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah konkret dalam mengendalikan inflasi di Riau Command Center.
Kasubdit I Ditreskrimsus Polda Riau, yang diwakili oleh Kompol Anton Rama Putra, turut hadir dalam rapat tersebut. Dalam laporannya, Kasubdit I menyampaikan sejumlah poin penting yang dibahas dalam rapat.
Salah satu poin utama adalah mengenai perkembangan harga sejumlah komoditas, seperti cabai rawit merah, bawang merah, daging ayam ras, dan minyak goreng.
"Secara nasional, beberapa komoditas mengalami penurunan harga. Namun, rapat juga membahas upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas harga, khususnya untuk komoditas yang masih fluktuatif," ujar Kasubdit 1 Ditreskrimsus Polda Riau, AKBP Edi Rahmat, Rabu, 16 Oktober 2024.
Salah satu komoditas yang menjadi perhatian adalah minyak goreng. Pemerintah tengah berupaya mempercepat distribusi minyak goreng, terutama jenis MinyaKita, dengan melakukan pemantauan langsung dan bekerja sama dengan BUMN pangan.
"Selain minyak goreng, rapat juga membahas upaya pengendalian inflasi pada komoditas telur ayam ras," jelasnya.
Dalam jangka pendek, pemerintah akan mempercepat distribusi telur dari daerah surplus ke daerah defisit serta memotong rantai pasok.
Sementara itu, dalam jangka menengah dan panjang, pemerintah akan fokus pada pengembangan peternakan ayam ras petelur di daerah defisit dan membina peternak untuk menerapkan tata laksana budidaya yang baik.
Rapat koordinasi ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan melindungi daya beli masyarakat.
"Dengan melibatkan berbagai pihak terkait, diharapkan langkah-langkah yang telah direncanakan dapat berjalan efektif dan inflasi dapat terkendali," tegasnya.