Alat Pengukur Kualitas Udara di Kota Pekanbaru Rusak Bertahun-tahun

Papan-ISPU-di-depan-Mal-Pelayanan-Publik-Pekanbaru.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kadar udara di kota tidak bisa diketahui lantaran mesin Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) tidak lagi berfungsi. Seperti terlihat di depan komplek Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru, Jalan Jenderal Sudirman.

Satu unit mesin ISPU itu sudah tidak aktif sejak tahun 2019 silam. Padahal dengan mesin ISPU masyarakat bisa tahu kualitas terkini udara di level baik, sedang, tidak sehat, sangat tidak sehat hingga level berbahaya.

Kerusakan mesin ISPU lainnya juga terlihat di Pos Polisi Simpang SKA Jalan Tuanku Tambusai serta di Jalan HR Soebrantas. Mesin ISPU ini berada di bawah pengelolaan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru.

"Pemerintah harusnya memberikan informasi terkait kondisi udara di Kota Pekanbaru melalui saluran informasi yang dimiliki, termasuk memperbaiki dan merawat mesin ISPU yang rusak atau tidak berfungsi," kata Imran, salah satu mahasiswa perguruan tinggi di Pekanbaru, Senin 5 Agustus 2024.

Hal tersebut berdasarkan Pasal 8 Ayat 2 UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang menyatakan, dalam menyelenggarakan pelayanan publik minimal harus memiliki pelaksana salah satunya informasi pelayanan.



Plt Kepala DLHK Kota Pekanbaru, Reza Fahlevi tak menampik saat ini cuma satu stasiun pemantau yang berfungsi dengan baik. Ia menyebut, dinas tetap memantau kualitas udara. 

"Kita tetap melakukan pemantauan terhadap kualitas udara, walau saat ini hanya satu stasiun pemantau kualitas udara ambien yang masih aktif," jelasnya.

Dia menuturkan, saat ini ada satu Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambien yakni di Tenayan Raya. Stasiun berada di Komplek Kantor Camat Tenayan Raya sedangkan display ISPU berada di Jalan HR Soebrantas. 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI bekerjasama dengan DLHK Kota Pekanbaru pada tahun 2017 untuk pemasangan stasiun pemantau itu.

"Untuk perawatan dan kerusakan lainnya dikelolah oleh KLHK," sebutnya.

Dirinya menyebut bahwa pihaknya tetap mengoptimalkan Air Quality Monitoring System (AQMS) atau Sistem Pemantauan Kualitas Udara di Kota Pekanbaru. Apalagi pemantauan kualitas udara juga mendapat dukungan dari KLHK dan BMKG di Kota Pekanbaru.

Kota Pekanbaru awalnya punya tiga stasiun permanen untuk memantau ISPU yang ada di Kulim, Sukajadi, dan Tampan. Namun server dan stasiun pemantau mengalami kerusakan satu persatu sejak tahun 2016 hingga membuat pemantauan kualitas udara jadi kurang optimal.