Sudah 16 Hari Pensiunan PTPN V Dibunuh, Pelaku Masih Bebas Berkeliaran

Jasad-korban-ditemukan-di-rumah.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sudah 16 hari pensiunan karyawan PTPN V, Saiwan (68 tahun), ditemukan tewas bersimbah darah dalam rumahnya, Jalan Bunga Inem, Kelurahan Sialangmunggu, Kecamatan Tuah Madani, Pekanbaru, Rabu, 29 Juni 2024.

Hingga Kamis, 13 Juni 2024, pelaku pembunuhan Saiwan belum juga ditangkap dan masih bebas berkeliaran.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra mengatakan pihaknya masih menyelidiki dan mengejar pelaku.

"Mohon waktu, insya allah segera terungkap," singkat Kompol Bery, Senin, 10 Juni 2024.

Terkait apakah ada kesulitan pihak kepolisian dalam mengungkap kasus pembunuhan ini, Kompol Bery belum menanggapinya.

Sementara itu, Polsek Binawidya mengaku kesulitan menangkap pelaku pembunuh pensiunan karyawan PTPN V, karena pelaku selalu berpindah-pindah tempat.

Kapolsek Binawidya, Kompol Asep Rahmat, menegaskan akan terus mengejar pelaku pembunuhan dan menyelidiki perkembangan kasus yang menewaskan karyawan BUMN itu.

"Pelaku selalu berpindah-pindah tempat. Kami akan terus mengejarnya, doakan cepat terungkap," ujar Kompol Asep, Rabu, 12 Juni 2024.

Meski begitu, Kompol Asep Rahmat, mengatakan pihaknya sudah mengantongi identitas dan terus mengumpulkan informasi untuk mengetahui keberadaan tersangka.

 "Pelaku diduga merupakan orang terdekat yang memang mengetahui kebiasaan korban. Motifnya belum kami ketahui," sebut Asep.


Hingga saat ini, kata dia, lima orang saksi telah dimintai keterangan. Dari kesaksian kelimanya, mengarah ke satu orang yang saat ini dalam pengejaran. 

Kompol Asep mengimbau pihak keluarga agar pelaku dapat menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Kami akan terus mengejar hingga pelaku bisa kami ringkus. Semoga dalam waktu dekat pelaku berhasil kami amankan," tukasnya.

Terkait mobil Suzuki Ertiga korban yang hilang saat insiden pembunuhan, Polsek Binawidya menemukan mobil tersebut.

"Ditemukan di salah satu daerah yang masih di Pulau Sumatera. Tim sudah kami turunkan untuk menggunakannya," kata Kapolsek Binawidya, Kompol Asep Rahmat.

Pensiunan PTPN V pertama kali ditemukan tewas oleh anaknya. Sang anak mendatangi korban lantaran ayahnya itu sudah dua hari tidak bisa dihubungi.

"Awal penemuan jasad korban itu setelah anak korban menghubungi nomor ponsel ayahnya, tapi tidak aktif dalam dua hari terakhir," ujar Kapolsek Binawidya, Kompol Asep Rahmat, Kamis, 30 Mei 2024.

Saat didatangi, anak korban menduga sang ayah sedang tidak berada di rumah karena tak menemukan mobil yang biasa digunakan ayahnya untuk bepergian.

Namun ketika memasuki rumah, anak korban menemukan sang ayah sudah tak bernyawa yang ditutup kasur dan selimut di dalam kamar.

"Sang anak kemudian penasaran masuk ke dalam rumah lewat pintu samping dan masuk dapur. Saat lampu kamar utama dinyalakan, ditemukan jasad bapaknya tertutup kasur dan selimut dalam kamar utama," jelas Asep.

Anak korban kemudian langsung menghubungi Ketua RT dan Bhabinkamtibmas setempat.

Tak lama kemudian, tim Inafis Polresta Pekanbaru tiba di lokasi kejadian melakukan identifikasi terhadap jasad korban.

"Kuat dugaan korban dibunuh, di tubuh korban banyak luka bekas benda tajam di kepala dan daun telinga sebelah kiri," tegas Kompol Asep.