Jumat Curhat, Warga Keluhkan Peredaran Narkoba hingga Jalan Rusak ke Wakapolda Riau

Wakapolda-Riau-hadiri-jumat-curhat.jpg
(RAHMADI DWI PUTRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakapolda Riau, Brigjen K Rahmadi menghadiri Jumat Curhat bersama warga di Kecamatan Sail di Polsek Limapuluh, Jumat, 7 Juni 2024.

Didampingi beberapa pejabat utama Polda Riau dan Kapolsek Limapuluh beserta jajaran, Brigjen K Rahmadi mendengarkan keluhan masyarakat tentang peredaran narkoba, konflik sosial, jalan rusak, dampak proyek IPAL, lenyapnya keberadaan Polisi RW hingga tempat hiburan malam (THM).

Kepada Wakapolda, warga menyampaikan keberatan terkait proyek IPAL yang cukup mengganggu di wilayahnya yang menyebabkan rumah warga menjadi retak-retak. 

Selain itu warga juga menyorot lenyapnya Polisi RW yang pernah diluncurkan oleh Kapolda Riau pada 14 Juni 2023 lalu.

"Kami hadir disini untuk mendengarkan keluhan-keluhan dan aspirasi masyarakat terkait persoalan-persoalan sosial di lingkungan masing-masing. Tadi kami sudah mendengarkan penyampaian-penyampaian dari warga dan untuk solusinya sudah kami paparkan juga," ungkap Brigjen K Rahmadi.

Brigjen K Rahmadi juga berjanji untuk mengapresiasi warga yang telah menyempatkan diri untuk hadir di Jumat Curhat bersama Tim Polda Riau.

"Saya cukup berterima kasih atas masukannya. Ini juga bagian dari pada strategi Bapak Kapolri untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat," jelasnya.



Beni Ardiansyah, Ketua RW 3 Kelurahan Pesisir, Kecamatan Limapuluh menyampaikan bahwa warga di tempatnya merasa terganggu dan dirugikan dengan keberadaan proyek IPAL.

"Ada lebih kurang 33 rumah yang terkena dampak proyek IPAL. Sampai detik ini belum diganti rugi, apalagi rumah tersebut sudah mau roboh. Hanya janji-janji saja sampai detik ini belum terealisasi," kata Beni.

Menyikapi keluhan soal proyek IPAL ini, Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, AKBP Iwan K Manurung mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan keterangan terkait perihal yang disampaikan tersebut.

"Tentunya ini akan kami tindaklanjuti, namun tim akan meminta keterangan-keterangan terlebih dahulu kepada semua pihak terkait. Sehingga kita ada gambaran, kalau itu sampai mengganggu lapangan atau warga sekitar tentunya kita akan klarifikasi ke masing-masing warga termasuk ke yang membuat atau pengadaan proyek tersebut," jelas Iwan K Manurung.

Selain proyek IPAL, warga juga menyoroti tentang tempat hiburan malam (THM) yang berada di wilayah hukum Polsek Limapuluh. Warga mengeluhkan jam buka THM tersebut mengganggu aktivitas warga dalam beribadah salat subuh.

"Sebagian pengusaha sudah melanggar, harusnya jam 00.00 WIB sudah tutup, tapi jam 05.00 WIB masih buka. Kemarin kami sudah bersurat ke Satpol PP tapi tak direspon. Makanya kami minta tolong kepada polisi supaya menyampaikan kepada mereka agar jangan buka sampai pagi," kata, Ikhwan, seorang pengurus masjid di Kecamatan Limapuluh.

Menanggapi hal ini, Direktur Intelkam Polda Riau, Kombes Efrizal mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Polresta Pekanbaru dan Pemko Pekanbaru terkait izin dan jam buka THM tersebut.

"Kami akan menyampaikan pesan ini kepada pemilik tempat hiburan untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Intinya akan kita sampaikan jangan sampai keterlaluan," pungkasnya.