RIAU ONLINE, PEKANBARU - Malang nian nasib yang dialami Sufni (72). Sufni yang sudah tua renta dan dalam kondisi lumpuh menjadi korban penganiayaan yang dilakukan putra kandungnya.
Peristiwa di Jalan Nelayan, Kota Pekanbaru, itu viral di media sosial. Tampak sang anak, Hendri (52) menyeret kaki ibunya yang tak lagi berdaya, lalu menamparnya.
Aksi kejam Hendri menuai kecamatan dari berbagai pihak hingga pihak kepolisian turun tangan.
"Kami sudah mendatangi rumah korban yang diduga dianiaya oleh anaknya," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Berry Juana Putra, Senin, 27 Mei 2024.
Kompol Berry membenarkan bahwa Hendri adalah putra kandung korban. Hendri dan istri kemudian diamankan dan menjalani pemeriksaan di Polresta Pekanbaru. Sedangkan korban meminta untuk diantar ke rumah anak keduanya.
Dari hasil pemeriksaan, lanjut Kompol Berry, pelaku berdalih bahwa sang ibu mengalami kesurupan dan meminta untuk bertemu orang tuanya di Gunung Marapi, Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Pelaku mengaku hanya menakut-nakuti ibunya dengan menyeret serta menampar wajah ibunya agar diam dan tidak keluar rumah.
"Kejadian tersebut divideokan N yang merupakan istri pelaku. Kemudian video itu dikirimkan ke beberapa keluarga terdekat," tambah mantan Kasatreskrim Polres Kampar itu.
Sufni telah mengalami kelumpuhan sejak 2021. Sebelum sakit, Sufni tinggal di Jalan Nelayan bersama anak keduanya, Ardi.
Saat ini, Bery masih menunggu pihak keluarga untuk membuat laporan polisi terhadap dugaan tindak pidana melakukan kekerasan terhadap ibu kandung yang dilakukan Hendri.