RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pak Ogah atau oknum masyarakat yang mengatur lalu lintas masih kerap dijumpai di persimpangan maupun u-turn jalan Kota Pekanbaru. Keberadaan Pak Ogah nyatanya menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
Pantauan RIAU ONLINE, Pak Ogah terlihat di sejumlah u-turn Jalan Tuanku Tambusai, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan HR. Soebrantas, dan Jalan Jenderal Sudirman.
Masyarakat pun mengeluhkan aktivitas Pak Ogah yang dianggap mengganggu jalan. Apalagi kini kemunculan Pak Ogah kerap ditemui saat malam hari.
"Malam-malam banyak itu Pak Ogah di u-turn. Ini sebetulnya fungsinya apa ya? Malah berbahaya juga aktivitasnya," ujar Alfindra, pengendara motor di Jalan Tuanku Tambusai, Minggu 26 Mei 2024.
"Dia seolah mengatur lalu lintas secara sukarela, kadang minta uang. Petugas dan pemerintah pada kemana ya?" keluh Rian, pengendara mobil.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru mengaku sudah beberapa kali melakukan penertiban terhadap Pak Ogah. Namun, mereka kucing-kucingan dengan petugas yang melakukan penertiban.
"Kami sudah beberapa kali melakukan penertiban. Patroli rutin terus dilakukan untuk menjaring Pak Ogah ini. Namun yang terjadi seperti kucing dan tikus. Kita hadir dia hilang, kita pergi mereka datang lagi," ungkap Kepala Dishub Kota Pekanbaru Yuliarso.
Dirinya tidak menampik keberadaan Pak Ogah malah membuat keresahan masyarakat. Yuliarso menyebut, Pak Ogah bukan solusi untuk mengatur lalu lintas.
Dishub Kota Pekanbaru mengimbau agar pengendara tidak memberi uang ke pengatur lalu lintas ilegal alias Pak Ogah di jalanan. Hal itu akan membuatnya lebih betah untuk mengambil ruang di jalan.
"Kepada pengendara kami harapkan tidak memberikan tips kepada Pak Ogah. Jadi, kalau kita mengabaikan mudah-mudahan ini tidak membuat mereka betah," sarannya.