DLHK Ajak Rumah Ibadah Kurangi Sampah Anorganik di Pekanbaru

Sampah-di-Jalan-Tulip.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sampah di Kota Pekanbaru kian menumpuk seiring banyaknya tempat pembuangan sementara (TPS) sampah. Kondisi ini menyebabkan tempat pembuangan akhir (TPA) tidak memungkinkan menampung sampah dari TPS.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru mencoba membuka perspektif baru dalam pengelolaan sampah. Ada rencana upaya pengurangan sampah di hulu Kota Pekanbaru pada 2024.

"Kita tidak hanya bicara memindahkan sampah dari kota ke TPA, tapi harus bicara pengurangan sampah dari hulu. Kami akan mendorong kegiatan reduksi sampah anorganik," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLHK Pekanbaru Ingot Ahmat Hutasuhut, Minggu 19 Mei 2024.

Ia menyampaikan, DLHK sedang menyiapkan sedekah yang dikelola dari sampah berbasis rumah ibadah. DLHK sudah sepakat dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pekanbaru dan beberapa pengurus masjid. 

"Jika memungkinkan, jamaah rumah ibadah diharapkan bisa mengumpulkan sampah anorganik. Sampah anorganik ini bisa dijual dan pengurus rumah ibadah menyediakan tempat sampah anorganik ini," bebernya.



Setelah dikumpulkan, lanjutnya, sampah anorganik ini akan diambil oleh bank sampah. Sampah anorganik kemudian dikonversi dalam bentuk uang. 

"Uangnya menjadi kas rumah ibadah," sebutnya.

Sebelumnya Ingot menyampaikan, upaya pengurangan sampah di hulu kegiatannya terkait kompos, TPS 3R dan industri pengolahan sampah lainnya. Menurutnya, reduksi ini menjadi target utama pada 2024.

"Agar tahun 2025 mendatang, kita sudah hadir dengan tata kelola sampah lebih baik," ucapnya.

Pihaknya menyadari bahwa pada saat ini masih ada sampah yang belum terkelola diangkut ke TPA Muara Fajar. Meski begitu, katanya, upaya pengolahan dan pengurangan tetap berjalan.

Total sampah rumah tangga yang diangkut ke TPA Muara Fajar setiap harinya mencapai 900 ton. Ada sekitar 328.500 ton sampah dalam satu tahun.

Ingot berupaya tahun ini sampah yang terolah di hulu mencapai 30 persen. "Sampah tentu sudah tereduksi di hulu, target kita tahun Ini bisa kita kurangi hingga 30 persen," tutupnya.