Bandara Sultan Syarif Kasim II Direncanakan Bakal Pindah ke Siak

Bandara-SSK-II-Pekanbaru-Bandara-Internasional.jpg
(riau.go.id)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) Pekanbaru diprediksi over kapasitas pada 2025. Bandara ini harus segera dipindahkan ke lokasi lain dalam kabupaten yang berdampingan dengan Kota Pekanbaru.

Rencana pemindahan Bandara SSK II dari Pekanbaru ke wilayah lain telah dibahas sejak lima tahun lalu. Ada rencana wilayah yang cocok dibangun bandara yakni di perbatasan Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak.

"Berkaitan dengan bandara, tidak mesti di Pekanbaru. Kawasan bandara baru yang paling memungkinan itu di Siak," ujar Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Minggu 19 Mei 2024.

Menurutnya, pemilihan kawasan Siak lantaran ada Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan kelapa sawit yang akan berakhir. Luas lahan tersebut sekitar 1.000 Hektare (Ha).



"Kapasitas Bandara SSK II sekitar 4 juta orang dan ternyata sudah terpenuhi pada 2017 lalu. Belum lagi di sebelahnya ada lapangan udara tipe A," jelasnya.

Lapangan udara ini digunakan sebagai tempat latihan Angkatan Udara Asia. Dengan adanya dua aktivitas bandara, maka jalur penerbangan sangat padat.

Menurut hasil penelitian PT Angkasa Pura II pada 2014, jumlah penumpang di Bandara SSK II akan mencapai 9,5 juta jiwa per tahun. Hal itu akan terjadi pada 2025. Meski mereka menambah bangunan, Bandara SSK II hanya sanggup menampung 8 juta orang.

Untuk itu, Pekanbaru membutuhkan bandara baru dengan konsep Aerocity dengan luas 10.000 hektare di kawasan Metropolitan Pekansikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan).

Bandara Aerocity yang dimaksud terintegrasi dengan pergudangan, perumahan, terminal antara modal, perkantoran, kawasan industri, dan tempat wisata yang didukung oleh infrastruktur perkotaan modern.