RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kabupaten Kuansing mengalami kenaikan dibanding dua atau tiga tahun terakhir.
Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Kabupaten Kuansing mencatat jumlah DTKS Kuansing saat ini sudah mencapai 59.359 Kepala Keluarga (KK) kalau ditotal mencapai 173.721 jiwa.
"Data tersebut terus bergerak ada naik, kalau berkurang berarti ada penghapusan dari desa, kalau bertambah berarti ada usulan baru," ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial PMD Kuansing, Nia Kusnita ditemui RIAU ONLINE, Jumat, 19 Januari 2024.
Namun kata Nia, jumlah DTKS setiap tahunnya terus mengalami kenaikan. Data tersebut masuk setiap tanggal 20 setiap bulannya melalui Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Sosial.
Naiknya DTKS tersebut juga berpengaruh terhadap data program PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Nontunai). Data terakhir ada sekitar 11 ribu warga Kuansing terdaftar masuk program PKH.
Meningkatnya DTKS tersebut juga berdampak terhadap meningkatkan Penerima Bantuan Iuran (PBI) program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang bekerjasama dengan BPJS.
Nia mengatakan saat ini PBI di Kuansing sebanyak 145 ribu jiwa. Jumlah tersebut katanya sudah jauh melebihi kuota Nasional.
"Kuota nasional kita pada Agustus 2022 lalu sebanyak 83 ribu jiwa, artinya kuota nasional sudah terpenuhi. Sekarang yang masuk PBI mencapai 145 ribu jiwa atau ada bonus 58 ribu jiwa dari pusat," ujar Nia.
Penambahan tersebut menurut Nia, karena Kabupaten Kuansing selalu update menyampaikan data ke pusat melalui operator yang ada di setiap desa.
"Apalagi semua desa telah memiliki akun sendiri, dan mereka selalu update makanya kita dapat reward dari pusat," pungkasnya.