Muflihun Akui Drainase Tersumbat jadi Biang Kerok Banjir di Pekanbaru

Drainase-di-arifin-ahmad-penuh-sampah.jpg
(Abimasarmansyah/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Banyaknya drainase yang tidak berfungsi dengan baik menjadi satu di antara penyebab banjir di Kota Pekanbaru. Kondisi ini terjadi karena banyaknya sampah yang menyumbat drainase tersebut.

Banjir kerap menggenangi pemukiman masyarakat saat intensitas hujan tinggi mengguyur kota hanya dalam waktu tiga jam. Air yang menggenang di sejumlah wilayah kota akibat sedimentasi drainase.

"Hari ini tim turun ke lapangan, parit itu tersumbat semua karena sampah. Ketika hujan, banjir," ungkap Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, Jumat 22 Desember 2023.

Dirinya mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Ia tidak ingin jumlah sampah di dalam drainase malah semakin bertambah.

Penyumbatan drainase maupun parit tentu memperparah kondisi banjir di sekitar lingkungan masyarakat. Ia menyadari jumlah pasukan kuning di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru terbatas.


Muflihun mengatakan, jumlah pasukan kuning cuma delapan tim. Mereka tidak mungkin bisa mengeruk seluruh drainase yang penuh sampah.

"Jumlahnya cuma delapan tim, kita punya banyak ruas jalan, tidak mungkin bisa dikeruk oleh seluruh tim dalam waktu singkat," katanya.

Dirinya mengajak masyarakat untuk berpartisipasi membersihkan drainase di depan rumah. Masyarakat juga bisa membersihkan drainase lingkungan maupun yang ada di depan ruko.

"Kita tentu tidak ingin banjir terus terjadi, maka kami imbau agar bisa ikut membersihkan drainase di lingkungannya," imbaunya.

Tim Pasukan Kuning Dinas PUPR Kota Pekanbaru melakukan pengerukan drainase banyak menemukan sampah menumpuk di drainase. Kebanyakan berupa kabel bekas yang dibuang sembarangan ke dalam drainase.

Mereka juga menemukan sampah plastik sehingga membuat drainase tersumbat. Akibatnya, air dari dalam drainase meluap hingga ke ruas jalan terjadi setiap hujan deras mengguyur kota.