Sampah Berserakan, Pj Wako Akhirnya Berani Pecat Kadis LHK Pekanbaru

kadis-dlhk-pku.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Persoalan sampah di Kota Pekanbaru menjadi pekerjaan rumah pemerintah kota khususnya Pj Wali Kota Pekanbaru. Apalagi pengelolaan sampah yang berlarut ini telah diwarisi sejak kepemimpinan wali kota sebelumnya, Firdaus.

Namun nyatanya, pengelolaan sampah di tangan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Hendra Afriadi tak kunjung beres.

 

Sampah masih banyak menumpuk dan berserakan di sejumlah ruas jalan, menjamurya TPS ilegal hingga keterlambatan pengangkutan sampah. Belum lagi persoalan yang ada di TPA Muara Fajar.

 

Buntut dari segala persoalan sampah tak kunjung teratasi, Muflihun akhirnya mengambil langkah tegas dengan mencopot Hendra dari jabatannya.

 

Hendra dibebastugaskan dari jabatan usai menjalani sidang kode etik. Proses sidang berlangsung pekan kemarin setelah adanya audit terhadap kinerja Hendra sebagai kepala dinas. Ia pun terkena hukuman disiplin kategori berat sesuai hasil audit kinerjanya.

 

Tim juga mendapati data dan fakta terkait pengelolaan sampah. Adanya sidang kode etik ini setelah terbitnya rekomendasi hasil pemeriksaan tehadap kinerja Hendra sebagai kepala dinas.

 

Muflihun tidak menampik sudah melakukan pencopotan terhadap Hendra sebagai Kepala DLHK Kota Pekanbaru. Ia menyarankan agar menghubungi Sekdako Pekanbaru terkait informasi lebih lanjut seputar pencopotan.

 

"Iya, coba konfirm ke sekda, beliau ketua panitianya," singkat Muflihun.

 


Jabatan Kepala DLHK untuk sementara kosong tanpa pejabat defenitif. Ia mengaku sudah menunjuk Asisten II Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut sebagai Plt Kepala DLHK Kota Pekanbaru.

 

"Untuk menggantikan sementara sebagai Plt yakni asisten dua, pak Ingot," jelasnya.

 

Muflihun sering bersitegang dengan Hendra terkait masalah sampah. Hendra bahkan beberapa kali ditegur dan diperingati saat Muflihun meninjau langsung lokasi sampah menumpuk, termasuk TPS di liar.

 

Melalui sambungan telepon, Muflihun memarahi Hendra yang kala itu masih menjabat Kadis LHK. Muflihun langsung turun ke tempat pembuangan sementara (TPS) sampah di Jalan Teratai, Jumat 25 Agustus 2023, sore.

 

Di lokasi TPS, Muflihun menelepon langsung Hendra Afriadi. Dalam video yang diunggah @muflihun.sstp.map, tampak Muflihun yang berpakaian hitam putih berbicara dengan nada kesal.

 

"Bapak sore ini di mana? Kemarin kan saya suruh bapak tunggu di sini, itu kenapa tidak ditunggu? Saya suruh tunggukan TPS, tak penting sama saya SPT, penting Bapak tunggu di sini, ini sampah sudah berserserak di sini, saya pantau sama Sekda, ini sampah berserak terus," ucapnya dalam percakapan telepon.

 

Dalam percakapan tersebut, terdengar Hendra menanggapi dan memberikan jawaban berbelit. Muflihun yang tak puas dengan alasan yang diberikan lantas makin meradang.

 

"Saya bilang sama Bapak, tangkap ya bahasa saya ya, TPS ilegal itu dijaga, Bapak mau cari orangnya terserah siapa, Bapak dari kemarin iya iya saja, ini orang marah. Bau nanti ni marah masyarakat, saya minta dibersihin ini, Pak," tegasnya.

 

Bukan sekali ini saja, sebelumnya Muflihun juga pernah turun ke lokasi TPS. Bedanya, kala itu Muflihun turun mengenakan baju kaos hitam bertuliskan Burberry London Englang di bagian lengan, tak lupa jeans hitam dan sneakers.

 

Kala itu dirinya meninjau langsung satu titik tumpukan sampah di Jalan Gulama, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan, Minggu 4 September 2022. Ia lantas kesal dan geram melihat sampah yang menumpuk.

 

Kebanyakan sampah menumpuk merupakan sampah plastik dan sampah rumah tangga. Muflihun langsung menelepon Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Hendra Afriadi. 

 

"Halo, pak kadis, ini sampah ngapa di Gulama di ni,pak kadis. Ini bukannya sampah baru bertumpuk tumpuk sudah lama ini pak," kata Muflihun dalam percakapan dirinya dengan Hendra Afriadi.

 

Tak jelas apa yang dijawab Hendra, hanya terdengar kata "Siap, siap, pak." Hal tersebut membuat Muflihun tak puas dengan alasan yang diberikan lantas makin meradang.

 

"Itu bukan alasannya pak, berarti bapak gak nyambung ni. Nyambung apa ngak yang saya maksud itu? Siap siap siap aja dari kemarin pak. Parah kali di Gulama ini, kalau sudah dibersihkan dijaga nanti saya cek bolak balik ke sini," tegasnya.