RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih menunggu arahan pemerintah pusat terkait nasib pengungsi Rohingya. Ada 13 orang pengungsi Rohingya di Pekanbaru yang saat ini di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim).
Mereka tiba di Kota Pekanbaru beberapa waktu lalu tanpa ada pendampingan. Bahkan, sempat terlantar di jalanan kota dan meminta belas kasihan masyarakat di trotoar Jalan Jenderal Sudirman sebelum akhirnya pihak kepolisian membawa mereka ke Rudenim Pekanbaru.
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, mengatakan belum ada keputusan terkait kemungkinan Kota Pekanbaru akan menjadi lokasi penampungan pengungsi Rohingya.
Hal ini berdasarkan pada hasil rapat gabungan daring bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) pada 7 Desember 2023 lalu.
"Kemarin ketika kita rapat dengan Kemendagri dan Kemenko Polhukam, pemerintah Sumut, Aceh dan Riau. Hasil rapat itu sebagian besar pengungsi Rohingya akan ditempatkan di Aceh," ujar Indra, Senin 18 Desember 2023.
Sementara saat ini, kata Indra, pemerintah pusat berupaya mencari lokasi terlokalisir untuk pengungsi Rohingya, sehingga tidak ada interaksi dengan masyarakat lokal.
"Jadi itu hasil rapat sementara (terkait pengungsi Rohingya)," ucapnya.
Namun Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, sebelumnya menyatakan bahwa Kota Pekanbaru tidak masuk dalam kriteria sebagai lokasi penampungan pengungsi Rohingya.
"Jadi kalau melihat kondisi yang ada dan kriteria yang disampaikan ibu Menlu, tempat kita gak cocok. Masyarakat pekanbaru sendiri ramai, kemudian lokasi penampungan juga di tengah kota," sebutnya.
Sementara hingga saat ini, ada ratusan pengungsi dari berbagai negara berada di Kota Bertuah. Mereka ditampung di akomodasi yang menyebar di sejumlah wilayah kota.
Pengungsi di Kota Pekanbaru sudah mencapai 852 orang pengungsi. Mereka berasal dari Afganistan hingga Rohingya.
"Kita sampai saat ini di Kota Pekanbaru sudah 852 pengungsi di sini, yang berasal dari berbagai negara," beber Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, Kamis 14 Desember 2023.
Meski sudah mencapai ratusan, Muflihun menyebut Pemko Pekanbaru tidak bisa menolak jika ada rencana pemindahan pengungsi ke Kota Pekanbaru, karena alasan kemanusiaan.
"Kalau kita bisa menolak, ya kita memang tidak bisa. Kan ini untuk kemanusiaan," jelasnya.
Akan tetapi, kata Muflihun, tempat pengungsi di Kota Pekanbaru saat ini terbatas. Dikhawatirkan akan memicu masalah sosial baru jika pemindahan pengungsi dipaksakan ke Pekanbaru.