(Anisa/Magang RIAU ONLINE)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengendara yang melintasi Jalan Ahmad Yani, Kota Pekanbaru, mengeluhkan keberadaan pasar tumpah. Pasalnya, lalu lintas terganggu akibat aktivitas jual beli di pasar berlangsung di trotoar hingga ke jalan.
Selain itu banyak kendaraan pembeli yang sengaja parkir di pinggir jalan, membuat jalanan menjadi lebih sempit dan macet. Posisi pasar juga dekat dengan area perkantoran, rumah sakit dan sekolah.
"Jalan jadi jadi sempit dan macet. Pejalan kaki juga tidak bisa jalan di trotoar. Harusnya ada solusi penataan untuk pedagang Pasar Tumpah ini," keluh satu pengguna Jalan Ahmad Yani, Kamis 16 November 2023.
Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian mengatakan, penyelesaian terhadap masalah pedagang kaki lima atau PKL di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Agus Salim, Kota Pekanbaru masih berjalan.
"Bakal dilakukan penataan dan pembinaan terhadap PKL. Kalau dalam penataan itu ada PKL yang melanggar, tentu dilakukan penertiban," ujarnya.
Baca Juga
Dirinya mengatakan bahwa penataan PKL ini juga seiring penyusunan regulasi detil soal PKL. Ia menilai dengan regulasi itu tentu PKL lebih tertib lewat langkah preventif.
Zulfahmi menyampaikan, untuk proses pendataan PKL juga harus dilakukan. Jumlah seluruh PKL harus terdata dengan baik sesuai dengan lokasi berjualannya.
"Jadi terlihat yang mana daerah ada PKL dan tidak ada PKL-nya. Kita sudah sampaikan ke dinas terkait agar pedagang pasar tumpah di Jalan Ahmad Yani bisa direlokasi, karena jalanan jadi padat. Apalagi di sana ada sekolah dan rumah sakit," sebutnya.
Dirinya menilai kawasan itu harus ditata dengan relokasi atau pemindahan pedagang. Mereka juga bisa diarahkan untuk berjualan di pasar pemerintah sekitar Jalan Agus Salim.
"Kita tegaskan ini sudah mengganggu ketertiban umum, maka harus dilakukan penataan terhadap PKL. Ada solusi juga bagi para pedagang," paparnya.
