RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tumpukan sampah masih saja terlihat di sejumlah ruas jalan Kota Pekanbaru. Kondisi itu terjadi akibat jumlah ritasi pengangkutan sampah yang jauh berkurang.
Kinerja kedua operator angkutan sampah pun dipertanyakan. Ada dua operator angkutan sampah yang mengangkut sampah di Zona berbeda yakni PT Ella Pratama Perkasa dan PT Samhana Indah.
"Penyebabnya, jumlah ritasi angkutan jauh dari yang diharapkan. Sehingga sampah menumpuk, jadi operator angkutan sampah harus bekerja ekstra," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Hendra Afriadi, Kamis 2 November 2023.
Dirinya tidak menampik sebulan ini terjadi keterlambatan pengangkutan sampah. Akibatnya sampah menumpuk di sejumlah ruas jalan selama beberapa pekan.
Keterlambatan pengangkutan sampah ini karena aktivitas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar belum normal. Armada angkutan saat ini harus membuang sampah di TPA Muara Fajar I pasca longsor di TPA Muara Fajar II.
Dirinya mengingatkan seluruh operator angkutan agar menambah ritasi pengangkutan. Mereka harus menambah hingga lima ritasi agar pengangkutan sampah bisa optimal.
Lebih Lanjut ia menyampaikan, saat ini juga ada pergantian alat eskavator di TPA Muara Fajar I. Adanya kerusakan alat berat menyebabkan armada angkutan sampah harus membongkar sampah di dump truk secara manual.
"Akibatnya terjadi antrean pembuangan sampah di TPA Muara Fajar I. Kita berharap penggantian alat tersebut bisa segera tuntas, agar alat itu bisa beroperasi lagi," paparnya.
Dirinya mendorong perbaikan bisa dilakukan segera terhadap peralatan di TPA. Hendra tidak ingin terjadinya penumpukan sampah di sejumlah ruas jalan.
Setiap harinya ada 900 ton lebih sampah yang dibuang ke TPA Muara Fajar. Sampah itu berasal dari zona I, zona II dan zona III pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru.