Canggih, Pasar Tradisional di Pekanbaru Ini Terima Pembayaran Non Tunai

Bahan-Pokok7.jpg
(Riau Online/Annisa Alzikri)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Transaksi pembayaran dengan metode QR Code menjadi tren saat ini. Tidak hanya di cafe-cafe saja tetapi juga du pasar Kota Pekanbaru tepatnya di Pasar Tradisional Limapuluh Jalan Sultan Syarif Qasim.

Sayangnya, sebagian masyarakat terutama kalangan orang tua dibuat kesulitan lantaran harus membayar dengan menggunakan aplikasi E-Wallet.

Pedagang di Pasar Tradisional Limapuluh, Katarina (49) mengungkapkan pembayaran non tunai ini sudah berlaku sejak satu tahun lamanya.

"Fungsinya sebagai simpanan aja kalau menurut saya dan juga untuk memudahkan banyak orang kalau tidak ada uang cash, mereka bisa bayar melalui handphone,"ujarnya saat diwawancarai RIAUONLINE.CO.ID, Senin 30 Oktober 2023.

Menurutnya, sebagian pedagang yang menerapkan pembayaran menggunakan QR Code tidak terlalu banyak, namun tetap ada.



"Karena kan yang membeli banyak ibu rumah tangga dan terkadang tidak terlalu paham juga memakai QR Code. Jadi yang sering membeli dan bayar pakai QR Code ini yang masih muda-muda umur 40 ke bawah," ungkapnya.

Sementara, pembeli di Pasar Tradisional Limapuluh, Sani (23), mengaku lebih praktis sebab sudah terbiasa menyimpan uang di mobile banking atau aplikasi dompet elektronik lainnya.

"Saya kurang suka megang uang cash banyak-banyak, lebih suka menggunakan E-Wallet seperti aplikasi Dana atau ShopeePay. Dulu kan kalau ke pasar jika uang cash habis terpaksa harus ambil uang di ATM dulu tapi sekarang karena udah ada pedagang yang bisa bayar pakai QR Code ini buat saya senang karena sangat memudahkan saya," katanya.

Ia menyebut, dengan adanya sistem pembayaran ini merupakan salah satu trend dalam kemajuan teknologi, karena jarang ada pasar yang bisa bayar menggunakan QR Code.

 

"Jadi harapnya semua pasar bisa mencoba mengikuti kemajuan zaman yang ada, namun terlepas dari hal itu intinya tidak menyusahkan orang. Ya artinya kita mengikuti kemajuan zaman tapi jangan sampai merugikan orang lain harus sama-sama saling menguntungkan," pungkasnya.

Artikel ini ditulis Annisa Alzikri, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE